SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib tragis menimpa Syahrudin (52) warga Dukuh Ngagel RT 01/01, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
Pria yang berprofesi sebagai buruh jemur gabah itu harus kehilangan rumahnya. Rumah yang bertahun-tahun ditempati bersama istri dan 3 anaknya itu mendadak ambruk rata tanah, Jumat (16/9/2022).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong ditinggal beraktivitas.
Rumah berkonstruksi kayu dan bambu itu diduga ambruk karena lapuk dimakan usia.
Data yang dihimpun di lapangan, rumah korban ambruk sekitar pukul 15.40 WIB. Rumah kecil berukuran 5 x 6 meter itu mendadak roboh rata tanah.
Tidak ada angin maupun hujan. Rumah diduga ambruk lantaran kayu dan bambu penopang sudah rapuh.
“Kondisi rumah memang sudah lapuk. Pemilik pekerjaannya buruh. Saat kejadian tidak ada orang di rumah sehingga tidak ada korban,” papar Kades Sribit, Sutaryo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (17/9/2022).
Kades menguraikan karena rumah korban amruk, sementara korban dan keluarga tinggal di rumah kecil di dekat rumah yang ambruk.
Warga dan Pemdes bergotong royong untuk membersihkan puing reruntuhan dan membantu pembuatan rumah darurat.
Terpisah, Ketua PMI Kabupaten Sragen, Dr Ismail Joko Sutresno menyampaikan usai menerima laporan, timnya langsung diterjunkan untuk melakukan assesment dan backup medis.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian ini karena pemilik rumah bisa menyelamatkan diri sebelum rumah roboh,” ujarnya.
Dampak kejadian itu, semua perabot di dalam rumah rusak tertimpa reruntuhan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Menyikapi kondisi korban, PMI juga langsung terjun menyerahkan bantuan ke korban. Di antaranya bantuan sembako, higyene kit, dan perabot. Wardoyo