Beranda Daerah Wonogiri Gagal Ginjal Misterius Picu Kematian Anak, Sudah Masuk Wonogiri?

Gagal Ginjal Misterius Picu Kematian Anak, Sudah Masuk Wonogiri?

Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Dok. Pemkab Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus gagal ginjal misterius pada anak hingga kini terus menyedot perhatian sejumlah pihak. Terlebih tingkat kematian yang tinggi hingga bisa mencapai 60 persen.

Terkait hal itu Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menyatakan pihaknya menaruh perhatian khusus. Hanya yang pasti belum ada temuan kasus gagal ginjal misterius pada anak di Wonogiri.

“Sampai saat ini tidak ada temuan kasus gangguan ginjal akut di Wonogiri. Harapan kita tidak ada kasus tersebut disini,” tandas Bupati Joko Sutopo, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (18/10/2022).

Sejumlah langkah antisipatif telah ditempuh. Pria berperawakan tinggi besar itu menyebutkan, kasus gagal ginjal misterius pada anak yang akut bisa ditelaah salah satunya dari dari pola makan dan konsumsi keseharian anak.

“Maka kemarin atas pemberitaan yang cukup mengagetkan semua pihak, langkah awal yang kita lakukan adalah meminta kepada sekolah-sekolah untuk melakukan monitoring terhadap kantin-kantinnya,” tegas Bupati Jekek.

Jajanan yang ada di wilayah sekolah, sebut Jekek, harus dilakukan kualifikasi, baik standar kebersihannya dan aspek-aspek bahan baku olahannya.

Baca Juga :  Mengenal Kode TL P TH di SKD CPNS Kemenag 2024, 37.849 Pelamar Lolos SKD

“Kalau sekiranya itu memenuhi kualifikasi yang berpotensi menimbulkan gangguan ginjal pada anak maka harus diambil langkah-langkah antisipasi dan pencegahan,” terang dia.

Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah nanti para pelaku ekonomi di lingkungan sekolah atau penjaja jajanan harus terbangun sebuah pemahaman baru. Yakni apa saja makanan yang layak untuk disajikan bagi anak.

“Hal itu menjadi bagian yang nanti akan kita lakukan sosialisasi melalui dinas pendidikan,” tutur dia.

Langkah selanjutnya menekankan semua petugas hingga tingkat satuan kesehatan kecamatan untuk aktif merespon jika ada indikasi gejala yang mengarah ke gangguan ginjal akut anak.

Penyuka olahraga gowes itu berharap masyarakat aktif menghubungi tim medis saat ada gejala yang mengarah ke kasus gagal ginjal misterius pada anak. Dia menekankan, orang tua jangan bertindak sendiri saat ada indikasi yang mengarah, mengingat perlu penanganan medis khusus.

Untuk informasi, gagal ginjal misterius pada anak sudah ditemukan di 16 provinsi Indonesia. Berdasarkan data dari Kemenkes sudah 152 anak terkena gangguan ginjal akut tersebut.

Baca Juga :  Kecelakaan di Timur Jembatan Pokoh Wonogiri, 1 Meninggal Dunia

Penyakit gagal ginjal akut mempunyai tingkat kematian yang mengkhawatirkan. Di DKI Jakarta, misalnya, dari 42 kasus pada anak, 25 di antaranya meninggal dunia yang artinya angka kematiannya sekitar 60 persen.

Gejala awal penyakit misterius yang wajib diwaspadai adalah penurunan jumlah urine. Jika terjadi pengurangan volume dan frekuensi, bahkan berhenti sama sekali, orangtua diminta untuk segera memeriksakan anak ke rumah sakit. Aris Arianto