Beranda Daerah Wonogiri Belum Setahun, Jumlah Bencana Alam di Wonogiri Tembus 115 Kejadian, Dari Banjir...

Belum Setahun, Jumlah Bencana Alam di Wonogiri Tembus 115 Kejadian, Dari Banjir Longsor hingga Angin Kencang

Bencana
Apel gabungan antisipasi dampak musim hujan di Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tahun 2022 belum berakhir, namun demikian jumlah bencana alam di Wonogiri sudah tembus ratusan kejadian.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyebutkan, berdasarkan data pada BPBD Wonogiri, pada tahun 2021 tercatat bencana berupa tanah longsor sebanyak 84 kejadian, angin/cuaca ekstrem 49 kejadian, banjir 156 kejadian, kebakaran 5 kejadian. Total 294 kejadian dengan total kerugian Rp. 2.122.500.000,-.

Pada Tahun 2022, kondisi hingga tanggal 10 Oktober 2022, tercatat bencana tanah longsor 36 kejadian, angin/ cuaca ekstrem 63 kejadian, banjir 12 kejadian, kebakaran 4 kejadian. Total 115 kejadian, dengan taksiran kerugian sebesar Rp. 539.500.000,-.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengungkapkan fakta itu dalam apel gabungan antisipasi dampak musim hujan Wonogiri tahun 2022-2023 bersama TNI Polri dan relawan di halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (20/10/2022).

Apel juga dihadiri Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto Forkopimda dan relawan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan bahwa, mengingat situasi dan kondisi alam yang ada, menempatkan Kabupaten Wonogiri sebagai daerah dengan resiko bencana kategori tinggi. Sehingga muncul kesadaran untuk melakukan langkah, atau tindakan yang bersifat preventif, yang bersifat mencegah kebencanaan dan mengurangi resiko bencana.

Baca Juga :  Ketua KPPS Giriwoyo Wonogiri Diduga Tidak Netral, Ajak Dukung Salah Satu Paslon Pilkada Wonogiri 2024

Langkah pencegahan atau kita kenal sebagai mitigasi bencana dan konsep mitigasi bencana alam, sudah diterapkan dan dilaksanakan dalam masyarakat, hal ini dapat dilihat dari statistik data kebencanaan di Kabupaten Wonogiri.

Data kebencanaan Kabupaten Wonogiri yang meliputi tanah longsor, angin/ cuaca ekstrem, banjir, dan kebakaran, menunjukkan trend menurun, baik dalam jumlah kejadian maupun kerugian yang ditimbulkan.

Joko Sutopo menyebutkan, berdasarkan data pada BPBD Kabupaten Wonogiri, pada tahun 2021 tercatat bencana berupa tanah longsor sebanyak 84 kejadian, angin/cuaca ekstrem 49 kejadian, banjir 156 kejadian, kebakaran 5 kejadian. Total 294 kejadian dengan total kerugian Rp. 2.122.500.000,-.

Pada Tahun 2022, kondisi hingga tanggal 10 Oktober 2022, tercatat bencana tanah longsor 36 kejadian, angin/ cuaca ekstrem 63 kejadian, banjir 12 kejadian, kebakaran 4 kejadian. Total 115 kejadian, dengan taksiran kerugian sebesar Rp. 539.500.000,-.

Dirinya berharap, semoga dengan tindakan preventif, penerapan mitigasi bencana, dan dengan semakin meningkatnya kesadaran dan ketangguhan segenap elemen masyarakat, kita semua terhindar dari resiko bencana dan kerugian yang diakibatkan bencana alam.

Diakhir amanatnya, Bupati mengatakan sikap kebersamaan yang dilandasi kemauan untuk bergotong royong dari segenap elemen masyarakat, pada kondisi saat sekarang ini tentu sangat diharapkan. Semua pihak hendaknya bergandeng tangan, bahu membahu mengatasi permasalahan yang muncuk akibat bencana. Oleh karena itu, diperlukan sinergitas semua pihak untuk secara proaktif berperan dalam upaya penangulangan bencana.

Baca Juga :  Banjir di Perbukitan Perbatasan Wonogiri -Pacitan-Ponorogo, Berdampak di Dusun Bonggi Gambiranom dan Tinasat Gesing Kismantoro Wonogiri

“Mari kita saling menginspirasi, bahwa kesigapan dalam penanganan bencana alam menunjukkan rasa peduli terhadap sesama, dan merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita perkuat komitmen penanggulangan bencana di Kabupaten Wonogiri,” tegas Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Aris Arianto