SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kematian Nuryadi (59) asal Dukuh Kalikobok, RT 17, Desa Kalikobok, Tanon, Sragen, Jumat (18/12/2022) akhirnya terungkap.
Hasil olah TKP polisi, pria yang berprofesi sebagai guru dan petani yang ditemukan tak bernyawa di sawahnya itu dinyatakan meninggal bukan karena kesetrum jebakan tikus.
Namun, Pak Guru malang itu diduga meninggal akibat penyakit mendadak. Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro mewakili Kapolres AKBP Piter Yanottama mengungkapkan korban meninggal dunia di area persawahan pada saat korban sedang menyemprot benih padi.
Menurut hasil olah TKP, insiden itu terjadi pukul 15.30 WIB. Awalnya korban berangkat dari rumah menuju sawahnya yang berada sebelah desa tepatnya di Dukuh Gabusan, Desa Tanon dengan maksud untuk menyemprot benih padi.
“Sekira pukul 15.30 WIB, ada saksi Cahyadi yang sedang berada di sawah dekat korban kaget melihat korban tergeletak di galengan (pematang) sawah dan masih mengendong tangki. Kemudian ia memanggil saksi lain untuk mengecek kondisi korban yang ternyata sudah meninggal dunia,” paparnya Minggu (20/11/2022).
Setelah dipastikan meninggal, jenazah korban kemudian dievakuasi ke rumah duka. Setelah itu pelapor menghubungi Polsek Tanon guna penyelidikan lebih lanjut.
“Dari hasil cek TKP meninggalnya tidak kesetrum. Karena tidak diketemukan kabel atau kawat beraliran listrik di TKP,” paparnya.
Diduga kuat, korban meninggal akibat sakit mendadak. Kapolsek menyebut pihak keluarga menolak untuk divisum sehingga begitu dievakuasi, jenazah korban langsung diserahkan ke keluarga untuk proses pemulasaraan dan pemakaman. Wardoyo
