SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepergian sosok bidan perintis dan senior asal Ngandul, Sumberlawang Margareta Sri Nyukupi Poernomo, menghadirkan duka mendalam.
Tak hanya bagi keluarga, kerabat dan kolega, masyarakat utamanya di wilayah Sragen Barat, merasa sangat kehilangan.
Keikhlasan dan pengabdian total almarhumah dalam melayani masyarakat dan membantu persalinan, begitu membekas dan meninggalkan kesan tak terlupakan.
“Beliau orangnya tulus, kalau merawat sabar, ramah. Sangat jarang ditemui di era sekarang ini,” ujar Yanto, salah satu tokoh Sumberlawang, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM ditemui saat bertakziah di rumah duka.
Ibunda mantan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto itu meninggal dunia Minggu (25/12/2022) malam pukul 18.45 WIB karena kondisinya yang sudah tua.
Sempat dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta, almarhumah tutup usia kemarin malam.
Sosok bidan legendaris penuh pengabdian itu meninggal dalam usia 84 tahun. Dia meninggalkan 6 anak dan 15 cucu.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , almarhumah disemayamkan di rumah Duka Dukuh Ngandul RT 8, Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang.
Jenazah dimakamkan Senin (26/12/2022) siang pukul 12.45 WIB di pemakaman keluarga di Desa Ngandul, Sumberlawang, Sragen.
Kepergian Bu Sri Nyukupi menghadirkan duka mendalam bagi dunia medis di Sragen.
Maklum selama masih aktif sebagai bidan, almarhumah dikenal sebagai sosok senior bidan teladan yang banyak mengabdikan dirinya menjadi pelayan masyarakat.
“Beliau sosok bidan yang luar biasa. Pengabdian dan jasa beliau dalam membantu pelayanan medis dan persalinan di wilayah Sragen Barat sangat besar. Tak segan membantu persalinan warga 24 jam dengan ikhlas. Itu yang membuat warga kehilangan,” papar mantan Kades Pendem Sumberlawang yang kini duduk sebagai anggota DPRD, Hardiyana, Senin (26/2022).
Ia menuturkan sosok Bu Sri Nyukupi sangat tenar di masa aktifnya bertugas sebagai bidan. Selain tugas sebagai abdi negara, yang bersangkutan juga merintis klinik bersalin.
Keikhlasan, keramahan dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama membantu persalinan, menjadikan sosok Sri Nyukupi selalu membekas di hati masyarakat.
Tak pelak, kepergian almarhumah begitu menjadi kehilangan. Ratusan pelayat dari berbagai kalangan serta warga tumpah ruah memadati kediaman duka dan ikut mengantar ke peristiwa terakhirnya.
“Pada saat beliau sudah sepuh pun, masih ikhlas melayani sekuat beliau,” tuturnya.
Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru. Air Mata mengiringi kepergian Bu Bidan teladan itu ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga Desa Ngandul, Sumberlawang.
Keluarga, sanak saudara, kolega, pejabat teras, Bupati Sragen, Wabup, anggota DPRD hingga jajaran pejabat eselon II, camat dan para Kades turut hadir menyampaikan belasungkawa dan mengantar Bu Bidan hingga ke peristirahatan terakhirnya. (Wardoyo)