Beranda Nasional Jogja Aksi Klitih Kembali Terjadi,Gunakan Celurit 6 Orang Lakukan Penganiayaan di Yogya

Aksi Klitih Kembali Terjadi,Gunakan Celurit 6 Orang Lakukan Penganiayaan di Yogya

Kasihumas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta. Sebanyak enam orang bersenjatakan jenis celurit, terdeteksi memepet motor yang dikendarai dua orang.

Peristiwa itu terjadi di depan kantor Pos Besar Yogyakarta, di mana dua orang dihentikan oleh orang tak dikenal yang membawa senjata tajam jenis celurit hingga terjadi penganiayaan.

“Dia (korban) tidak saling kenal. Pelaku sekitar enam orang. Korban dipepet dari belakang,” kata Kasihumas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo, Rabu (8/2/2023).

Menurut AKP Timbul Sasana, kini jajaran kepolisian di Polresta Yogyakarta telah memeriksa lima saksi terdiri dari korban maupun sosok yang merekam aksi penganiayaan itu.

Dari pengakuan para saksi, Timbul menjelaskan mengenai kronologi kejadian tersebut.

Baca Juga :  Diduga Gelapkan Dana Perusahaan, Direktur PT Taru Martani Dituntut 13 Tahun Penjara

Saat itu, korban bersama rombongannya melaju dari arah Jalan KH Ahmad Dahlan menuju Jalan Panembahan Senopati.

Sesampainya di depan kantor Pos Besar Yogyakarta, dua orang dihentikan oleh orang tak dikenal yang membawa senjata tajam jenis celurit.

“Dia (korban) tidak saling kenal. Pelaku sekitar enam orang. Korban dipepet dari belakang,” kata Timbul, Rabu (8/2/2023).

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

“Saat ini masih proses penyelidikan. Kami juga memeriksa rekaman CCTV,” ucapnya.

Dugaan penganiayaan di kawasan Titik Nol Kilometer itu menjadi atensi publik lantaran terjadi di pusat Kota Yogyakarta.

Warganet pun beramai-ramai menanggapi aksi dugaan kekerasana jalanan atau seringkali disebut klitih itu.

Baca Juga :  Pemuda di Bantul Gadaikan Sepeda Motor Titipan, Kini Jadi Tersangka

“Mudah-mudahan dapat segera terungkap,” tutup Timbul.

www.tribunnews.com