JOGLOSEMARNEWS.COM — Diabetes merupakan penyakit kelebihan kadar gula dalam darah. Penderita diabetes biasanya diharuskan menjaga pola makan dan menghindari sejumlah makanan dan minuman tertentu.
Bagi penderita diabetes, mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan rekomendasi ahli medis dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.
Ada berbagai makanan dan minuman yang harus dihindari oleh penyintas diabetes, kemudian apakah penderita diaberes boleh minum kopi?
Diabetes sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Diabetes tipe 1 merupakan gangguan autoimun yang berimbas pada kemampuan memproses glukosa dan biasanya bersifat menurun.
Adapun diabetes tipe 2 diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menjaga kondisi tubuh, termasuk pola makan.
Pengaruh Kafein pada Kadar Gula Darah
Dikutip dari laman WebMD, ada banyak penelitian menunjukkan reaksi berbeda penderita diabetes tipe 2 terhadap kafein. Sebuah studi mengamati beberapa orang yang meminum pil kafein 250 miligram sebanyak dua kali sehari saat sarapan dan makan siang. Jumlah tersebut setara dengan kafein dari dua cangkir kopi.
Hasilnya, gula darah mereka justru meningkat 8 persen lebih tinggi dibanding tanpa konsumsi kafein. Hal itu terjadi karena kafein dapat mempengaruhi kemampuan tubuh merespons insulin. Seperti diketahui, insulin merupakan hormon yang mengubah gula sebagai sumber energi bagi sel.
Ternyata, kafein bisa menurunkan sensitivitas insulin. Artinya, sel-sel dalam tubuh tidak bereaksi lebih baik dibanding tanpa kafein. Apabila dibiarkan dapat meningkatkan peluang komplikasi seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung.
Hingga sekarang, para ilmuwan masih mempelajari efek kafein pada gula darah. Namun, mereka menduga kafein meningkatkan kadar hormon stres epinefrin (dikenal juga dengan nama adrenalin). Epinefrin mampu mencegah sel memproses gula sebanyak mungkin serta dapat menghalangi tubuh membuat insulin.
Kafein juga memblokir protein adenosin yang berperan dalam produksi insulin. Terlalu banyak kafein dapat membuat tetap terjaga. Sementara itu, kurang tidur mampu menurunkan sensitivitas insulin.
Manfaat Kopi untuk Diabetes
Uniknya, studi lain menemukan kopi dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Para ahli menduga karena kandungan antioksidan tinggi pada kopi. Senyawa pada kopi mampu mengurangi peradangan pada sistem kekebalan tubuh.
Senada dengan pernyataan tersebut, para peneliti dari Harvard melacak lebih dari 100.000 orang yang minum kopi setidaknya satu cangkir sehari selama 20 tahun. Hasil riset yang dipublikasikan pada 2014 dan dikutip dari situs Healthline menyimpulkan mereka memiliki risiko 11 persen lebih rendah terserang diabetes tipe 2.
Sayangnya, manfaat kopi untuk diabetes tersebut tidak berlaku bagi yang benar-benar dinyatakan sebagai penderita. Hanya membutuhkan 200 miligram kafein untuk menyebabkan perubahan kadar gula dalam darah. Jumlah tersebut hampir sama dengan 1-2 cangkir kopi seduh atau 3-4 gelas teh hitam.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan batas maksimal konsumsi kafein sehari adalah 400 miligram atau setara 4-5 cangkir kopi. Angka tersebut masih bisa ditoleransi oleh orang dewasa yang sehat.
Apabila sudah menderita diabetes tipe 2, kafein dari secangkir kopi dapat membuat insulin kesulitan mengontrol gula darah. Adanya perbedaan reaksi setelah minum kopi pada penderita diabetes memang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Meski belum dapat dibuktikan apakah kopi baik untuk penderita diabetes, sejumlah penelitian lain memperlihatkan kopi membangun potensi perlindungan bagi pengidap Parkinson, kanker hati, gout, Alzheimer, dan batu empedu. Studi terbaru juga menemukan kopi menurunkan risiko depresi dan menambahkan daya fokus. Namun bila ragu, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui batasan aman minum kopi.