Beranda Daerah Wonogiri Nggegirisi Perkembangan LGBT Wonogiri, Awalnya 8 Anak Kini Sudah Berkembang

Nggegirisi Perkembangan LGBT Wonogiri, Awalnya 8 Anak Kini Sudah Berkembang

Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perkembangan kasus LGBT Wonogiri dirasa cukup nggegirisi alias menakutkan dan mengkhawatirkan.

Ada indikasi jumlah kelompok LGBT Wonogiri khususnya yang berusia pelajar atau anak ini terus bertambah banyak. Dari awalnya hanya delapan anak kini telah berkembang.

Pemkab Wonogiri melalui Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri menyebut bahwa ada temuan LGBT Wonogiri terutama kalangan anak di hampir semua kecamatan. Namun, jumlah lebih rinci belum dibeberkan.

“Kalau awalnya, dulu ada sekitar delapan anak, itu terjadi pada 2021 lalu. Dalam perkembangannya, monitoring dari Dinsos Wonogiri saat ini memang agak mengkhawatirkan. Nanti akan kami verifikasi ulang jumlahnya,” sebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek, Senin (22/5/2023).

Menurut Bupati Jekek, perilaku LGBT Wonogiri perlu diamati khusus. Sementara untuk dampak sosialnya nyaris belum terasa.

Namun yang dikhawatirkan dan diantisipasi adalah adanya aktivitas seksual LGBT yang berpotensi meningkatkan jumlah kasus HIV/AIDS.

“Pendekatan dilakukan berbasis kultural. Jangan sampai ada diskriminasi,” tandas Bupati Jekek.

Baca Juga :  Jadwal Operasi Lilin Candi 2024, Fokus pada Pengamanan Nataru dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Tentu munculnya fenomena LGBT ini membuat kita prihatin. Karena tidak mengenal daerah, usia dan juga strata,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Menurut Bupati Jekek ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang menjadi LGBT. Salah satunya ada sesuatu yang kurang ideal dalam diri seseorang itu sendiri. Mulai dari hormon, lingkungan ataupun karena cara seseorang memaknai modernisasi yang terlalu bebas.

Hal itu menurut Bupati Jekek bakal terus sampaikan di forum-forum agar masyarakat paham dan mengetahui lebih awal. Sekaligus bisa melakukan langkah pencegahan, bahwa sesuatu yang tidak wajar yakni LGBT sudah masuk di Wonogiri.

Atas fenomena ini, dia meminta semua pihak untuk berkoordinasi agar bisa ditangani dengan baik. Seseorang yang terindikasi LGBT juga bisa diberi pendampingan dan konseling.

“Saat ada anak yang terlihat tidak ideal atau mengarah LGBT, guru BK (bimbingan konseling) bisa berdiskusi dengan orang tua anak,” tutur Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek.

Baca Juga :  Cara Menyiasati Kenaikan PPn 12 Persen dan Dampaknya yang Diberlakukan per 1 Januari 2025

Bupati Jekek menambahkan, ada tantangan tersendiri untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait LGBT. Dia akan berupaya membangun pola komunikasi agar pencegahan bisa dilakukan, di mana bisa diterima oleh masyarakat umum dengan baik ataupun orang tua yang anaknya terindikasi LGBT. Aris Arianto