Beranda Edukasi Pendidikan KKN 129 UNS Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Cair Ramah Lingkungan pada Kelompok Wanita...

KKN 129 UNS Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Cair Ramah Lingkungan pada Kelompok Wanita Tani Kenanga, Gayam, Sukoharjo

Mahasiswa KKN kelompok 129 UNS tengah menjelaskan praktik pembuatan pupuk cair ramah lingkungan kepada kelompok wanita tani (KWT) Kenanga, Gayam, Sukoharjo | Foto: Istimewa

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penggunaan pupuk organik oleh petani memiliki banyak keuntungan. Karena sifatnya yang non kimiawi, pupuk organik dipercaya mampu meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus aman dari sisi lingkungan.

Dikatakan aman, karena pupuk organik mampu memperbaiki kerusakan lahan serta menunjang sustainable agriculture atau pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Selaras dengan konsep tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 129 UNS mengadakan sosialisasi sekaligus demonstrasi pembuatan Pupuk Cair Ramah Lingkungan (Pucarli) kepada ibu-ibu yang tergabung dalam KWT (Kelompok Wanita Tani) Kenanga, Kampung Menjing, Kelurahan Gayam, Sukoharjo,  Jawa Tengah.

Didampingi aparat desa setempat, anggota kelompok wanita tani (KWT) Kenanga, Gayam, Sukoharjo ini tengah mempraktikkan pembuatan pupuk cair ramah lingkungan di bawah bimbingan mahasiswa KKN Kelompok 129 UNS | Foto: Istimewa

Sosialisasi yang berlangsung pada hari Selasa (1/8/2023) tersebut merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah sampah rumah tangga khususnya sampah organik, sehingga memiliki nilai guna serta mampu mengurangi sampah rumah tangga.

Turut serta melakukan pendampingan dalam kegiatan tersebut,  Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Totok Supriyanto, S.TP. Sosialisasi diawali dengan pembagian brosur tentang materi Pucarli kepada Ibu-ibu KWT Kenanga, yang dipadu dengan penjelasan dari tim Mahasiswa KKN kelompok 129 UNS dan PPL.

Setelah sosialisasi secara teori, Ibu-ibu KWT Kenanga menyaksikan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan para mahasiswa KKN tersebut.

Ibu-ibu KWT Kenanga pun terlihat aktif dan antusias mengikuti kegiatan tersebut, terbukti dengan banyaknya yang mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab.

Demontrasi tersebut memudahan Ibu-ibu KWT Kenanga memahami  langkah demi langkah yang harus dilakukan pembuatan pupuk organik cair tersebut.

Kegembiraan dan antusiasme makin terlihat ketika mereka diberi kesempatan untuk praktik membuat sendiri pupuk oranik cair tersebut.

 Cara Pembuatan

Baca Juga :  Konsorsium Pendidikan Muhammadiyah Colomadu Kunjungi Kantin Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo. Ada Apa?

Secara umum, pembuatan Pucarli membutuhkan beberapa alat dan bahan, antara lain adalah dua  buah ember. Pada ember pertama, lubangi pada bagian bawah menggunakan solder untuk memasang keran.

Mahasiswa KKN Kelompok 129 UNS tengah berfoto bersama dengan anggota kelompok wanita tani (KWT) Kenanga, Gayam, Sukoharjo | Foto: Istimewa

Sementara itu, ember kedua, pada bagian bawah dibuat lubang-lubang kecil sebagai tempat untuk mengalirkan pupuk cair setelah fermentasi.

Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain cairan EM4, molase (tetes tebu), media tanam arang sekam, serta sampah daun kering atau sampah organik lainnya.

Langkah pertama pembuatan Pucarli, membuat komposer terlebih dahulu. Caranya dengan menggabungkan dua ember yang sebelumnya telah dilubangi dan diberi keran tersebut, dengan posisi ember berkeran berada di bawah.

Kemudian, masukkan arang sekam dengan ketebalan sekitar 2 cm serta sampah daun kering atau sampah organik lainnya, lalu ditutup kembali dengan arang sekam.

Setelah membuat komposer, langkah selanjutnya adalah membuat larutan Starter Bakteri, dengan cara mencampurkan 20 ml EM4, 20 ml Molase ke dalam satu liter air.

“Masukan starter bakteri itu ke dalam botol semprotan, lalu semprotkan ke komposer, lalu tutup rapat ember kurang lebih 30 hari untuk fermentasi sampai pupuk cair dapat dipanen,” papar Totok Sulistyanto.

Manfaat Pupuk Cair Ramah Lingkungan

Pupuk cair ramah lingkungan memiliki potensi manfaat yang signifikan bagi para petani maupun lingkungan alam.

Berikut adalah beberapa manfaat dari pupuk cair ramah lingkungan tersebut, antara lain::

  1. Menjadikan sumber bahan makanan bagi mikroorganisme tanah, seperti bakteri/jamur/fungi yang menguntungkan.
  2. Pembuatan pupuk ini otomatis mampu mengurangi sampah yang ada di lingkungan. Pengaplikasiannya mudah dan takbanyak membutuhkan biaya jika dibandingkan dengan biaya untuk membeli pupuk konvensional.
  3. Meningkatkan ketersediaan unsur hara dan pengikatan antar partikel. Pupuk cair dapat langsung bisa diserap oleh daun untuk fotosintesis.
  4. Meningkatkan hasil pertanian dan nilai ekonomi masyarakat desa, yaitu dengan pemberian nutrisi yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Ketika hasil panen petani baik dan tanaman dapat dijual dengan harga tinggi maka nilai ekonomi masyarakat, khususnya dimulai dari KWT Kenanga, dapat meningkat.
  5. Mengurangi pencemaran lingkungan karena pupuk ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air. Hal ini juga membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia konvensional yang merusak lingkungan.
Baca Juga :  Siswa SD Muhammadiyah PK Solo Raih Medali Perunggu KSNR ke-6

Dengan demikian, penggunaan pupuk cair ramah lingkungan sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat di pedesaan. Selain memberikan manfaat ekonomi, pupuk cair ramah lingkungan juga berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. [Redaksi]