SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pegawai kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Agraria yang bertepatan pada 25 September, dalam upacara kali ini dihadiri langsung bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni dan Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam, Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Yoga Yastinanda, kepala pengadilan negeri Sragen dan lainnya, Selasa (25/9/2023).
Dalam sambutannya, bupati Yuni membacakan amanah presiden Joko Widodo (Jokowi) di momen hari agraria tahun ini bahwa
“Keputusan Presiden republik Indonesia nomor 48/tk/tahun 2023 tentang penganugerahan tanda kehormatan Satya lencana karya Satya dengan rahmat Tuhan Yang maha esa Presiden republik Indonesia menimbang dan seterusnya mengingat dan seterusnya memutuskan menetapkan dan seterusnya ke-1 menganugerahkan tanda kehormatan Satya lencana karya Satya kepada mereka yang bernama pangkat dan jabatannya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian kejujuran kecakapan dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 tahun 20 tahun atau 30 tahun kedua keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan salinan dan seterusnya petikan keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Juli 2023 Presiden republik Indonesia tanda tangan Joko Widodo,”.
Ditemui usai upacara, bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan bahwa kinerja BPN selama ini bagus dan membantu pemerintah kabupaten Sragen.
“Kinerja BPN alhamdulilah sangat bagus menjadi partner pemerintah, kota mengharapkan sebenarnya Sragen menjadi kabupaten yang sudah lengkap, akan tetapi kita belum, nanti 2025 harus sudah clear semuanya,” kata bupati Yuni.
Selain itu, bupati Yuni juga menghimbau kepada kepala desa dan seluruh perangkat untuk sama-sama melihat tanah di daerah masing-masing yang belum di sertifikatkan.
“Makanya mari para kepala desa dan perangkat tanah di sekitar kita harus kita lihat untuk menghindari konflik juga dan juga tanah kas desa diserobot untuk tanah pribadi, marilah kita taat hukum, kalau emang itu punya negara ya kembali ke negara,” jelasnya.
Sementara itu, kepala BPN Sragen Didik Purnomo di momen hari Agraria kali ini menargetkan pada tahun 2025 kabupaten Sragen lengkap.
“Dihari yang bahagia ini, kabupaten Sragen lengkap di 2025, hari ini kita mendorong 90 persen pemetaan, dari perkiraan bidang tanah satu juta dua ratus ini kita udah 800 ribu yang terdaftar, tentunya kita masih mempunyai PR 40 ribu,” ujarnya.
Huri Yanto
