SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Diduga gara-gara konsleting listrik sebuah rumah milik warga Desa Gawan terbakar hebat, kebakaran diketahui warga setelah kepulan asap hitam terlihat diatas rumah milik Samto Wiyono warga Dukuh Gawan RT 10, Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (19/11/2023) Pukul 16:30 WIB.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM kronologi kejadian kebakaran rumah di Gawan Tanon tersebut bermula saat rumah dengan ukuran 8×12 meter persegi dalam kondisi kosong ditinggalkan pemiliknya untuk membersihkan makam yang berjarak sekitar 300 meter.
Pada saat ditinggal di makam tersebut salah satu tetangga korban tiba-tiba mendengar suara ledakan hebat yang berasal dari rumah Samto, setelah ditengok ternyata ada kepulan asap dan api sudah membesar, lalu warga bertriak minta tolong ke warga yang lain karena telah terjadi kebakaran hebat.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kasi Humas Polres Sragen Iptu Suyana membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar telah terjadi kebakaran rumah di wilayah Gawan, saat kejadian saksi mata yakni tetangga korban berteriak minta tolong ada kebakaran kepada warga. Kemudian warga lain mendatangi TKP untuk membantu memadamkan api namun api tidak dapat dipadamkan, lalu warga menghubungi Damkar. Kemudian datang 3 Unit tangki damkar dibantu oleh Relawan, Api dapat dipadamkan pada pukul 17.30 WIB,” kata Iptu Suyana, Senin (20/11/2023).
Dari hasil keterangan saksi-saksi dan keterangan korban ditemukan barang bukti diketahui bahwa sumber api berasal dari korsleting listrik milik rumah Samto.
“Dari hasil pemeriksaan api berasal dari stop kontak yang tersambung dengan kipas angin yang berada di dalam kamar rumah Korban,” jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian cukup besar dan tempat tinggal yang ia tempati hanggus rata dengan tanah, kini korban juga harus mengungsi di rumah tetangga setempat untuk bisa kembali membangun rumah miliknya.
“Kerugian satu unit bangunan rumah limasan kayu ukuran 8×12 meter, uang tunai Rp 3.000.000, beras seberat 150 Kg, barang elektronik, surat-surat dan dokumen-dokumen penting lainnya dengan total kerugian Rp 70.000.000 dan korban juga masih mendata kerugian lain yang belum diketahui,” ujarnya. Huri Yanto