Beranda Nasional Jogja Delapan Orang Luka-luka, Kereta Kelinci  Terguling di Prambanan Lantaran Tak Kuat Menanjak

Delapan Orang Luka-luka, Kereta Kelinci  Terguling di Prambanan Lantaran Tak Kuat Menanjak

Kereta kelinci yang membawa rombongan warga mengalami kecelakaan terguling karena tidak kuat menanjak saat melintas di Jalan Sumberwatu Dukuh Gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Minggu (19/11/2023) | tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah kereta kelinci sarat muatan mengalami kecelakaan, terguling di  wilayah Prambanan, tepatnya di Jalan Sumberwatu, Kalurahan Bokoharjo, pada Minggu (19/11/2023).

Akibat kejadian itu, delapan penumpang dilaporkan mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Atas peristiwa tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman langsung bergerak cepat menerjunkan tim investigasi atas insiden kecelakaan tersebut.

Tim dari Kabupaten Sleman itu kini sedang bekerja di lapangan untuk menginvestigasi kasus tersebut.

“Saya sudah menerjunkan tim untuk investigasi. Itu Karena kereta kelinci seharusnya peruntukannya untuk di daerah wisata. Kemudian karena ada kasus itu, kami lakukan investigasi,” kata Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana, Senin (20/11/2023).

Menurut Arip, kereta kelinci tidak diperuntukkan berada di jalan umum.

Sebab, kereta gandengan tersebut seharusnya berada di daerah wisata. Sebab itu, akan ada investigasi mengenai hal tersebut.

Sejauh ini, pihaknya mengaku belum bisa memastikan penyebab maupun apa akan dilakukan terhadap pengemudi kereta nahas tersebut.

Pasalnya,  tim investigasi yang diturunkan terdiri dari seksi keselamatan dan rekayasa lalulintas masih bekerja di lapangan.

“(Hasil investigasi dalam bentuk rekomendasi atau kebijakan) Soal itu belum. Karena masih menunggu hasil dari lapangan,” katanya.

Lebih lanjut, Arip mengatakan, untuk mencegah hal serupa terjadi lagi, pihaknya berencana memasang rambu-rambu larangan di Prambanan atas bagi kendaraan yang sulit bermanuver, satu di antaranya kereta kelinci.

Baca Juga :  Pakta Konsumen Perjuangkan Hak Konsumen Tembakau dalam Rembuk Nasional

Apalagi, jelas Arip, sebagian wilayah Prambanan memiliki kontur yang agak curam.

“Terutama untuk jalan-jalan yang ekstrim di jalan Prambanan atas, nanti ada pemasangan rambu larangan dilintasi untuk kendaraan yang manuvernya agak susah,” kata dia.

Terpisah, pihak Kepolisian juga telah melarang operasional kereta kelinci (kereta odong-odong) di jalan umum lantaran kendaraan tersebut dinilai tidak memenuhi standar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal, pasca insiden kecelakaan kendaraan kereta kelinci di Jalan Gatak-Sumberwatu, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.

“Terkait dengan kendaraan kereta kelinci seperti sudah pernah dijelaskan bahwa secara regulasi tidak boleh beroperasi,” kata Kombes Alfian.

Alasannya, karena kendaraan telah diubah dari semula mobil penumpang menjadi mobil angkutan umum dan gandengan.

Secara prosedur, lanjut Alfian diperlukan uji kelayakan tipe kendaraan dimana tujuannya untuk memastikan keselamatan para penumpang kendaraan tersebut.

“Secara prosedur harus dilakukan kelayakan uji tipe kendaraan dimana gunanya untuk memastikan keselamatan (penumpang) kendaraan tersebut,” tegas Alfian.

Dari hal itu, menurutnya, dapat dipastikan kendaraan kereta kelinci tidak terdaftar secara operasional.

“Dan tidak boleh beroperasi di jalan raya umum,” ungkapnya.

Upaya yang telah dilakukan pihak kepolisian dijelaskan Dirlantas antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak menggunakan mobil (kereta kelinci) tersebut.

Baca Juga :  Kekerasan terhadap Perempuan di Bantul, Fenomena Gunung Es yang Mengkhawatirkan

Selain itu, kepolisian juga menggelar forum diskusi bersama dengan stakeholder terkait dengan penertiban kendaraan tersebut.

“Dan melakukan penegakan hukum bersama stakeholder terkait,” terang mantan Kapolres Jember, Jawa Timur ini.

Sebagaimana diketahui, kereta kelinci yang membawa rombongan warga mengalami kecelakaan karena tidak kuat saat menanjak di Jalan Sumberwatu Dukuh Gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Minggu (19/11/2023) pagi.

Kereta tersebut membawa total 40 penumpang dari warga Srigading, Sanden, Kabupaten Bantul yang hendak bepergian menuju Rawa Jombor, Klaten.

Kereta kelinci itu diduga tak kuat menanjak, sehingga salah satu gerbong terbalik lalu penumpang berhamburan.

Akibatnya, delapan orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

www.tribunnews.com