KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua orang anak buah kapal (ABK) asal Banten yang diduga hilang, ditemukan di perairan selatan Kulonprogo pada Jumat (15/3/2024) sore.
Kedua jasad ABK tersebut, menurut Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta, Asnawi Suroso, ditemukan di lokasi berbeda.
“Jasad pertama ditemukan di pesisir yang jaraknya sekitar 5 kilometer (km) dari timur lokasi kejadian, sedangkan jasad kedua ditemukan sekitar 2 kilometer (km) dari timur lokasi jasad pertama,” jelas Asnawi ditemui di Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo.
Dijelaskan, jasad pertama ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB, dan selang satu jam kemudian, atau sekitar pukul 15.20 WIB, jasad kedua ditemukan.
Keterangan dari pihak keluarga meyakinkan bahwa keduanya adalah dua ABK yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Menurut Asnawi, pihak keluarga yakin jasad tersebut adalah korban yang hilang berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
“Jasad pertama yang ditemukan diduga bernama Anggit, jasad kedua bernama Arba,” ungkapnya.
Sekalipun demikian, Asnawi menyatakan identitas tersebut belum sepenuhnya valid. Sebab diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.
Adapun kedua jasad tersebut langsung dievakuasi Tim SAR Gabungan usai ditemukan. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat ini kami menunggu hasil pemeriksaan dari Tim Inafis,” ujar Asnawi.
Dua ABK tersebut sebelumnya bersama 2 rekan lain yang selamat dari kejadian.
Keempatnya berasal dari Banten, yang berlayar menggunakan Kapal Mugi Jaya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan kapal tersebut dilaporkan sempat mengalami mati mesin karena kehabisan bahan bakar pada Rabu (13/3/2024) malam.
Keempat ABK lalu terjun ke laut bermaksud menuju daratan.
“2 ABK bernama Kartani alias Acil dan Rasita berhasil sampai daratan, sedangkan 2 lainnya hilang,” jelas Aris.
Operasi pencarian pun langsung dilakukan setelah adanya laporan hilangnya 2 ABK tersebut.
Operasi difokuskan di daratan, sebab pencarian di perairan terkendala cuaca buruk.