Beranda Daerah Solo Dari Hobi Kreasi Tali Temali, Dian Sukses Raih Cuan dengan Dwicord

Dari Hobi Kreasi Tali Temali, Dian Sukses Raih Cuan dengan Dwicord

Proses pembuatan karya paracord yang bahan awalnya berupa gulungan tali paracord | Foto: Rama Aji Dananto

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebuah karya seni yang bernilai jual tinggi tidak selamanya harus dari bahan dasar yang mahal. Salah satu buktinya adalah karya seni milik Dian, seorang seniman paracodist yang mengubah tali paracord menjadi karya seni yang menghasilkan pundi-pundi.

Ditemui ketika berjualan di Solo Night Market, Dian mengatakan bahwa usaha tersebut dia lakukan sejak lima tahun lalu, tepatnya pada tahun 2019. Saat itu ia hanya diajak oleh temannya yang memiliki usaha serupa.

“Awal mulanya itu saya punya teman dari Jakarta, dia memberikan saya gelang hasil karyanya. Kemudian saya tertarik untuk mulai menekuni dunia per-paracord-an, hingga saya memutuskan untuk menjadikan hobi saya ini menjadi sebuah pekerjaan. Barulah di tahun 2019 saya berani mulai menerima orderan dari teman-teman,” ungkap Dian, pada Senin  (29/6/2024).

Dwicord, usaha milik Dian tersebut merupakan salah satu dari tiga usaha paracord yang ada di Soloraya. Usaha seperti ini memang masih jarang ditemui di sekitaran Solo Raya. Namun, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali sudah sangat mudah ditemui.

Beberapa hasil karya dari Dwicord berupa gelang, strap, dan lanyard
Foto| Rama Aji Dananto

“Karena masih jarang, saya jadi tertarik untuk mengembangankan usaha ini,” imbuhnya.

Karena hal itu lah membuat usaha ini menjadi peluang yang besar sebagai salah satu ide usaha yang menjanjikan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Baca Juga :  Bahlil Lahadalia Kesengsem Soto Khas Solo, Cocok Rasanya dan Paten

Dia menjelaskan, usaha itu tidak hanya tentang bahan dasar yang sederhana dan mudah ditemui. Namun, kemampuan dan kreativitas juga menjadi modal yang menjadikan karya paracodist menjadi bernilai.

Pembuatan karya paracord dimulai dari gulungan tali paracord yang kemudian di potong menyesuaikan kebutuhan dan dibentuk sesuai keinginan. Beberapa karya yang dapat dihasilkan dari tali paracord antara lain : gelang, strap masker, gantungan kunci, strap jam tangan, lanyard, action figure, dsb.

Rentang harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 150.000, tergantung tingkat kerumitan dan lama pekerjaannya. Selain berbagai model yang ditawarkan, Dwicord juga bisa menerima referensi model yang diberikan oleh konsumen.

Ketika ditanya mengenai hasil dari usaha paracord apakah dapat memenuhi kebutuhan hariannya, Dian mengatakan hasil dari usaha itu bisa membantu perekonomian keluarganya.

Dia mengatakan usaha tersebut memberikan dampak yang baik bagi keluarganya dari segi ekonomi. Selain itu usaha itu juga memberikan pengalaman yang berharga bahwa hobi yang ditekuni dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan pundi-pundi.

Baca Juga :  Temui Ribuan Massa, Respati-Astrid Ingatkan Filosofi 27 November Pada Pendukung, 'Nomer 2 entuk Pitulungan'

“Usaha ini juga menambah pemasukan dan meningkatkan perekonomian keluarga selain itu dengan berkecimpung di usaha ini jadi tahu bahwa hobi atau hal yang kita senangi dapat menghasilkan jika di tekuni dengan baik,,” lanjut Dian.

Itulah yang kini ditekuni Dian. Hobi yang ditekuni dengan sungguh-sungguh, ternyata dapat menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Begitu juga dengan bahan yang sederhana, ternyata dapat menjadi bernilai jika diolah dengan kreativitas yang tinggi.

Inilah Dwicord, salah satu usaha yang berawal dari hobi yang berkreasi dengan tali kemudian menghasilkan pundi-pundi. Rama Aji Dananto