Beranda Daerah Boyolali Ini Upaya Pemkab Boyolali Menekan Penyakit Sejak Dini

Ini Upaya Pemkab Boyolali Menekan Penyakit Sejak Dini

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro | Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM ­-  Upaya menekan penyakit terus diupayakan Pemkab Boyolali. Salah satunya dengan membuat program deteksi dini penyakit untuk menekan kasus penyakit menular maupun tidak menular.

“Masyarakat bisa mendatangi fasilitas kesehatan (Faskes) milik daerah untuk deteksi dini gratis,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, Senin (15/7/2024).

Dijelaskan, ada peningkatan kejadian penyakit menular yang belum teratasi dengan baik. Di antaranya, tuberculosis (TB), demam berdarah dengue (DBD), malaria dan lainnya. Lalu muncul lagi PTM seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal dan lainnya.

Untuk menanggulangi penyakit itu sejak dini, pihaknya meluncurkan program integrasi deteksi dini penyakit bagi masyarakat Boyolali (Indenmobil).

“Kami melakukan deteksi dini beberapa penyakit,” ujarnya.

Dijelaskan, program itu  dijalankan fasilitas kesehatan daerah. Mulai di Posyandu, puskesmas pembatu (Pustu) dan puskesmas. Program itu  sejurus dengan program Kemenkes, integrasi layanan primer (ILP). Dinkes melakukan integrasi deteksi dini penyakit. Apakah masyarakat punya risiko penyakit tertentu.

Baca Juga :  Tersambar Petir di Tengah Waduk Cengklik, Warga Colomadu Karanganyar Tewas

“Deteksi ini gratis di posyandu. Lalu di Pustu dan Puskesmas sejalan dengan program ILP,” bebernya.

Awalnya dilayani di Puskesmas Mojosongo dan Cepogo. Lalu ada Puskesmas yang menjadi percontohan ILP di enam Puskesmas. Antara lain di Mojosongo, Cepogo, Ngemplak.

“Masyarakat bisa melakukan tes DM gratis. Apakah tingkat gula darah tinggi atau tidak. Termasuk potensi penyakit hipertensi. Begitu ada temuan, maka petugas kesehatan desa akan melakukan intervensi,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya telah melakukan pelatihan nakes untuk deteksi dini. Begitu ada masyarakat ingin deteksi dini, mereka bisa melakukan beberapa deteksi penyakit.

Terkait animo masyarakat untuk deteksi dini, diakui cukup baik. Sejak dilaksanakan Juni lalu, antusias cukup tinggi. Dinkes juga menarik minat masyarakat dengan berbagai kegiatan lain, seperti senam sehat dan lainnya.

“Diharapkan akhir tahun ini semua puskesmas sudah menjalankan. Harapan kami dengan deteksi dini ini masyarakat bisa mengetahui,  resiko penyakit pada dirinya. Jadi masyarakat bisa mengantisipasi dengan merubah pola hidup sehat. Dan tiap puskesmas dan pustu juga sudah bisa mengedukasi, termasuk upaya pencegahannya sebelum menjadi penyakit kronis,” pungkasnya.  Waskita