Beranda Daerah Solo Ideologi Muhammadiyah dan Peran Kebangsaan Dibahas di Baitul Arqam SD Muhammadiyah 1...

Ideologi Muhammadiyah dan Peran Kebangsaan Dibahas di Baitul Arqam SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag dan Rektor UMS, Prof Sofyan Anief berfoto bersama dengan peserta Baitul Arqam di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta | Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggelar acara Baitul Arqam yang diikuti oleh 65 peserta, yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan.

Acara yang terselenggara berka kerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta itu berlangsung pada Jumat-Sabtu (13-14/9/2024) di Hotel Sahid Jaya Solo.

Acara yang mengusung tema “Mewujudkan Guru dan Tenaga Kependidikan yang Profesional, Tangguh, Berakhlakul Karimah, Bangga dan Cinta AUM” itu, menghadirkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Prof. Zakiyuddin menyatakan bahwa Muhammadiyah memainkan peran politik yang penting sebagai bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

“Muhammadiyah senantiasa mempengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa. Muhammadiyah juga berperan sebagai perekat bangsa dan wahana pendidikan politik yang sehat demi mewujudkan kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban,” ujar Rektor UIN Salatiga itu, Jumat (13/9/2024), seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menurut Prof. Zakiyuddin, ideologi Muhammadiyah dapat dipahami sebagai sistem keyakinan dan perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan umat melalui gerakan sosial-keagamaan.

Baca Juga :  Siap-Siap ! Megawati Akan Turun Gunung Ke Solo Kampanyekan Andika-Hendi

Ia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik atau organisasi politik mana pun, tetapi tetap menjalankan fungsi kritik dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar.

“Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggotanya untuk menggunakan hak pilihnya secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi Muhammadiyah demi kemaslahatan bangsa dan negara,” tambahnya.

Lebih lanjut, Muhammadiyah meminta anggotanya yang aktif dalam politik untuk menjalankan tugas dengan tanggung jawab, akhlak mulia, keteladanan, dan perdamaian. Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan misi dakwah Muhammadiyah.

Baca Juga :  Sarasehan di Nusukan Sambil Borong Dagangan PKL, Respati Sampaikan Komitmennya di 100 Hari Pertama Kerja

Di akhir paparannya, Prof. Zakiyuddin menekankan pentingnya bekerja sama dengan semua pihak berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, untuk membangun kehidupan berbangsa yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban. Suhamdani