Beranda Daerah Wonogiri Tuntut Protes, Warga Wonogiri dan Eks Karesidenan Surakarta Murka dengan Keputusan Wasit...

Tuntut Protes, Warga Wonogiri dan Eks Karesidenan Surakarta Murka dengan Keputusan Wasit di Pertandingan Indonesia vs Bahrain

Sepakbola
Ilustrasi timnas sepakbola. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat Wonogiri dan wilayah eks Karesidenan Surakarta, yakni Solo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, bahkan hingga Pacitan, bereaksi keras atas insiden kontroversial yang terjadi dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan Bahrain.

Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 tersebut dinilai sangat merugikan Indonesia akibat keputusan kontroversial dari wasit Ahmed Al Kaf asal Oman.

Sejumlah warga Wonogiri dan eks Karesidenan Surakarta plus Pacitan dan sekitarnya yang dihubungi, Jumat (11/10/2024) menyebutkan sangat murka. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia sempat unggul 2-1 hingga menit-menit akhir waktu normal.

Namun, suasana berubah menjadi panas ketika wasit memberikan tambahan waktu 6 menit, yang menurut banyak pihak seharusnya membuat pertandingan berakhir pada menit ke-96.

Anehnya, wasit Ahmed Al Kaf tidak meniup peluit panjang meskipun waktu sudah melampaui 6 menit. Justru, pada menit ke-99, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan yang membuat pertandingan berakhir imbang 2-2.

Warga Wonogiri dan daerah sekitarnya mengungkapkan kekecewaan besar atas keputusan wasit yang dianggap tidak adil. Selain mempermasalahkan waktu tambahan yang berlebihan, mereka juga menyoroti beberapa keputusan kontroversial lainnya.

Salah satunya adalah wasit yang dinilai sangat mudah memberikan pelanggaran kepada Indonesia, tercatat Indonesia melakukan 27 pelanggaran sementara Bahrain hanya 10.

Baca Juga :  Kejuaraan Pencak Silat Wonogiri IPSI Gandeng Bea Cukai Gempur Rokok Ilegal

“Padahal kontak fisik yang terjadi di lapangan cukup minim,” jelas warga Wonogiri, Arsa.

Tidak hanya itu, warga juga mengecam keputusan wasit yang tidak menggunakan VAR saat Bahrain mencetak gol penyeimbang. Selain itu, pada babak kedua, saat pemain Indonesia Rafael Struick dilanggar tepat di depan kotak penalti.

“Wasit hanya memberikan drop ball kepada Indonesia alih-alih tendangan bebas yang seharusnya diberikan,” beber warga Solo, Ismu.

Merasa kecewa, warga Wonogiri, eks Karesidenan Surakarta, Pacitan, dan sekitarnya meminta agar PSSI segera melayangkan protes resmi kepada AFC maupun FIFA terkait keputusan wasit yang merugikan tersebut. Mereka merasa bahwa kejadian ini tidak hanya merugikan Timnas Indonesia, tetapi juga mencoreng semangat dan usaha para pemain yang telah berjuang keras di lapangan.

“Keputusan wasit ini benar-benar tidak adil. Kami semua yang menonton merasakan kekecewaan mendalam, terutama saat melihat Indonesia unggul 2-1 tapi malah harus kehilangan kemenangan di menit-menit akhir karena keputusan yang tidak masuk akal,” ungkap salah satu warga Karanganyar, Endah.

Masyarakat berharap PSSI sebagai otoritas sepak bola Indonesia mengambil tindakan tegas dengan melaporkan insiden ini ke otoritas sepak bola internasional. Mereka ingin agar kejadian serupa tidak terulang dan Indonesia mendapatkan keadilan dalam pertandingan internasional.

Baca Juga :  Menghadapi Gelombang PHK di Tengah Kondisi Ekonomi yang Sulit Cara Bertahan dan Bangkit

Selain itu, dukungan dan semangat terus mengalir kepada Timnas Indonesia dari warga eks Karesidenan Surakarta dan sekitarnya. Meskipun kecewa dengan hasil pertandingan, mereka tetap bangga dengan performa para pemain yang mampu memberikan perlawanan sengit hingga menit-menit akhir.

Warga Wonogiri dan sekitarnya kini menunggu respons dari PSSI dan berharap federasi dapat bertindak tegas terhadap insiden yang merugikan ini. Aris Arianto