Beranda Daerah Wonogiri Jembatan Gantung Bolak Sembukan Sidoharjo Putus Diterjang Banjir Sungai Keduang

Jembatan Gantung Bolak Sembukan Sidoharjo Putus Diterjang Banjir Sungai Keduang

Jembatan gantung
Jembatan gantung Bolak Sembukan Sidoharjo Wonogiri terputus diterjang luapan sungai Keduang. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Banjir akibat luapan Sungai Keduang menerjang jembatan gantung Bolak yang menghubungkan Dusun Bolak dan Dusun Pengkol Desa Sembukan Sidoharjo Wonogiri, pada Minggu malam (15/12/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Akibatnya, jembatan gantung Bolak yang merupakan jembatan alternatif ini terputus dan hanyut terbawa derasnya arus sungai.

Banjir yang terjadi diduga dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi selama beberapa jam. Hal ini mengakibatkan debit air Sungai Keduang meluap. Lokasi kejadian berada di Dusun Bolak RT 1 RW 3 Desa Sembukan Sidoharjo Wonogiri.

Meski tidak ada korban jiwa, kerusakan jembatan gantung ini mengakibatkan kerugian materiel yang ditaksir mencapai Rp70 juta.

Ironisnya, jembatan gantung tersebut baru saja diresmikan sekitar satu bulan yang lalu sebagai akses alternatif bagi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Mantri Bank BUMN Jadi Tersangka Korupsi 3,3 Miliar

Menurut warga sekitar, air bah yang datang sangat besar dengan arus yang sangat kuat membuat jembatan tidak mampu menahan tekanan air hingga akhirnya putus.

“Kami hanya bisa menyaksikan dari kejauhan, arus sangat deras dan langsung memutuskan jembatan,” ungkap salah satu warga, Heri.

Saat ini, masyarakat tetap bisa menggunakan Jembatan Bomantara, jembatan utama di Desa Sembukan Sidoharjo Wonogiri untuk beraktivitas. Warga dan relawan juga terus waspada dan memantau kondisi volume air Sungai Keduang, mengingat bagian hulu kerap diguyur hujan cukup deras.

Jembatan gantung Bolak sejatinya berfungsi sebagai jalur alternatif untuk memudahkan akses antar dusun, khususnya Dusun Bolak dan Dusun Pengkol.

Warga setempat kini berharap adanya perbaikan secepatnya mengingat pentingnya jembatan tersebut dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Selain itu, langkah mitigasi dan penguatan infrastruktur sungai dinilai perlu agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Aris Arianto