Beranda Daerah Wonogiri Harga Jagung Naik Jadi Rp5.500/Kg, Petani Diuntungkan?

Harga Jagung Naik Jadi Rp5.500/Kg, Petani Diuntungkan?

Jagung
Jagung. Dibuat oleh AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah resmi menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani menjadi Rp5.500 per kilogram (kg) sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025 dan menjadi dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen jagung guna memperkuat Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa kenaikan HPP ini merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menko Bidang Pangan pada awal Januari 2025. Keputusan ini mulai berlaku pada awal Februari, menyesuaikan dengan musim panen. Dengan harga baru ini, pemerintah berharap petani mendapatkan keuntungan yang lebih baik, sementara pasokan jagung tetap terjaga untuk kebutuhan industri dan konsumsi nasional.

Selain melindungi petani dari fluktuasi harga, kebijakan ini juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan pasar. Jagung merupakan komoditas penting bagi berbagai sektor, termasuk pakan ternak dan industri makanan. Dengan adanya HPP yang lebih tinggi, petani diharapkan semakin terdorong untuk meningkatkan produksi, sementara Bulog berperan sebagai offtaker yang akan menyerap hasil panen guna memastikan ketersediaan stok nasional.

Baca Juga :  7 Pelanggaran Jadi Prioritas Sasaran Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2025

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025 diproyeksikan meningkat 41,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

– Januari 2025: 1,33 juta ton
– Februari 2025: 1,39 juta ton
– Maret 2025: 2,08 juta ton
Total triwulan pertama 2025: 4,81 juta ton (naik dari 3,40 juta ton pada 2024)

Pemerintah menargetkan Bulog menyerap 1 juta ton jagung sepanjang 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi nasional yang mencapai 17,7 juta ton.

Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan hasil panen petani terserap secara optimal guna memperkuat stok cadangan pangan nasional.

“Bulog akan berperan aktif dalam menyerap jagung dari petani agar harga tetap stabil dan kesejahteraan mereka terjamin. Selain itu, stok jagung nasional juga akan dimanfaatkan untuk stabilisasi harga di pasar,” jelasnya.

Selain menyerap produksi, Bulog juga menargetkan penyaluran 250 ribu ton jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada tahun 2025. Program ini diharapkan dapat menekan gejolak harga dan memastikan pasokan jagung tetap mencukupi bagi kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga :  Cara Menjadi Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Resmi dari Pertamina, Begini Syarat dan Prosedurnya

Dengan meningkatnya produksi jagung dan optimalisasi penyerapan, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional akan semakin kokoh. Kebijakan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani, tetapi juga memastikan harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat luas. Aris Arianto