WONOGIRI-Pasar Bung Karno di Kecamatan Baturetno diresmikan, Minggu (14/1/2018) malam. Gebrakan pembangkitan ekonomi kerakyatan itu akan segera diikuti dengan pembangunan pasar tradisional lainnya.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, merasa prihatin kali pertama menjabat. Fakta yang ada di lapangan, paling tidak selama 20 tahun, Wonogiri baru bisa membangun satu pasar tradisional. Padahal revitalisasi pasar tradisional merupakan langkah strategis meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Makanya kami agendakan setiap tahun ada pembangunan pasar tradisional. Dimulai dari Pasar Bung Karno Baturetno yang siap 100 persen, tahun ini segera dibangun Pasar Purwantoro,” tegas Bupati, Senin (15/1/2018).
Semangat membangun pasar itu juga ditunjukkan dengan pencantuman pahlawan proklamasi sebagai nama baru Pasar Baturetno. Pihaknya ingin menjunjung tinggi dan meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bangga dengan para pahlawan,” tandas dia.
Soal pemilihan nama Bung Karno menurut Bupati juga didasari kenyataan yang ada di tengah masyarakat. Menurut Bupati, Putra Sang Fajar sangat familiar untuk semua usia, mulai anak hingga orang tua. Dipastikan tidak ada warga yang tidak mengenal sosok pahlawan tersebut. Pihaknya ingin warga semakin familiar dan bahkan meneladani sikap patriotik dari Bung Karno.
Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan sepanjang karirnya selama 18 tahun sebagai bagian legislatif, baru kali ini dia menyaksikan fenomena pambangunan pasar tradisonal dengan anggaran besar mencapai Rp 50 miliar. Setyo Sukarno juga mengungkapkan kebersamaan antara eksekutif dan legislatif membuat pembangunan yang merupakan bagian panca program ini dapat terwujud.
Dia mengapresiasi dukungan masyarakat Baturetno terhadap program revitalisasi pasar Baturetno. Serta apresiasi bagi pihak-pihak terkait yang telah membangun komitmen sehingga pembangunan bisa dilaksanakan.
“Ini merupakan wujud keseriusan pemkab untuk melakukan revitalisasi pasar. Membangun pasar butuh proses yang panjang,” tutur dia.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Wonogiri, Guruh Santosa menyebutkan, bangunan pasar yang menggantikan keberadaan pasar lama di Baturetno ada dua lantai. Pasar baru lebih representatif dengan penambahan lahan parkir yang mencukupi, tempat bongkar muat barang lebih lega, tempat peribadatan, maupun taman. Lantaran itu luas pasar secara keseluruhan bertambah menjadi sekitar satu hektare.
“Sebelumnya sekitar 6000 meter persegi, kemudian kami melakukan pemaksimalan penggunaan lahan milik pasar,” sebut dia sembari mengatakan jumlah pedagang ada 1.271 orang, dengan perincian kios 97, dan los 1.174 orang. Aris Arianto