Beranda Daerah Sragen Awas,  5 Titik Di Jalur Wisata Museum Sangiran Ambles dan Longsor. Akses...

Awas,  5 Titik Di Jalur Wisata Museum Sangiran Ambles dan Longsor. Akses Wisatawan dan Warga Dalam Bahaya

Kondisi jalan poros antar kluster dan antar kecamatan di Dukuh Grogolan, Bukuran longsor dan tinggal berhadapan dengan jurang serta belum ada perbaikan. Foto/JSnews

 

Awas,  5 Titik Di Jalur Wisata Museum Sangiran Ambles dan Longsor. Akses Wisatawan dan Warga Terancam

Kondisi jalan poros antar kluster dan antar kecamatan di Dukuh Grogolan, Bukuran longsor dan tinggal berhadapan dengan jurang serta belum ada perbaikan. Foto/JSnews

SRAGEN–  Sebanyak lima titik di jalur antar kluster dan jalur poros menuju Museum Purbakala Sangiran,  di Desa Bukuran,  Kalijambe,  dalam kondisi membahayakan. Insiden ambrol dan longsor itu dinilai sangat membahayakan mobilitas warga dan wisatawan yang berkunjung ke kluster-kluster.

Lima titik yang rusak itu semuanya ada di wilayah Desa Bukuran. Diantaranya di wilayah Dukuh Kertosobo, Dukuh Kedungringin dua titik,  Dukuh Sendang dan Dukuh Grogolan. Longsor di jalur Dukuh Grogolan menjadi yang terparah karena bahu jalan dan separuh badan jalan sudah amblas.

Data yang disampaikan Pemdes Bukuran,  mencatat longsor pertama terjadi di jalur Kertosobo yang menghubungkan antar kluster.

Jalur pintu pertama dari Plupuh itu longsor sepanjang 20 meter dan terbiarkan sejak empat tahun lalu. Bahu jalan sudah longsor dan sangat rawan dilewati kendaraan roda empat.

“Yang kedua Jembatan di Kedungringin RT 14. Talud di bagian selatan ambrol sudah setahun lalu. Bagian penyangga juga longsor. Sudah kami laporkan ke Kecamatan dan DPU tapi sampai sekarang belum ada tanggapan, ” papar Kades Bukuran,  Dimanto Tohak,  Sabtu (13/1/2018).

Titik longsor juga terjadi di jalur antarkluster di Dukuh Kedungringin RT 13. Ada sekitar 20 meter jalan sisi timur yang sudah retak dan sempat ambrol beberapa waktu lalu. Tak hanya membahayakan wisatawan dan pengendara,  kondisi itu juga mengancam rumah milik Sukar (50) yang ada di bawah jalan serta sempat terkena longsoran sebulan lalu.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

Kondisi serupa juga terjadi di jalur Dukuh Sendang RT 15. Di titik ini juga sudah retak dan sempat ambrol. Ada sejumlah rumah di bawahnya dalam ancaman yakni rumah Ngatmin dan Mul Rakiman.

“Untuk sementara dua titik itu disangga patok bambu dan kayu dari swadaya.  Harapannya segera ditalud,  karena kalau nggak, hujan dikit aja jalan bisa ambrol dan menimbun rumah di bawahnya. Karena semua jalur ini sangat vital untuk warga, akses utama menuju kluster Sangiran dan masuk jalur DPU,” terang Dimanto.

Foto/JSnews

Jogoboyo Desa Bukuran,  Dalari menambahkan longsor paling parah melanda jalur Bukuran-Sangiran tepatnya di Dukuh Grogolan RT 17. Pasalnya bahu jalan sepanjang 20 meter di sisi barat sudah amblas dan separuh jalan sudah keropos.  Hal itu terjadi akibat hujan deras yang menggerus jalan sepekan silam.

Untuk mencegah keselamatan pengendara,  sementara jalur yang amblas dipatok pakai bambu sebagai peringatan agar tidak dilalui.

“Ini paling parah dan mendesak diperbaiki. Karena ini jalan penghubung dari Kluster Manyarejo-Dayu-Bukuran dan Museum Utama Sangiran, ” jelasnya.

Jogoboyo Bukuran, Dalari saat mengevakuasi longsoran dan retakan tanah di Jalan antar kluster di Dukuh Sendang, Bukuran yang mengancam rumah warga. Foto/JSnews

Menurutnya kerusakan parah di Grogolan itu juga sudah dilaporkan kr BPBD,  Camat, dan DPU. Tim DPU juga sudah mengecek namun belum jua ada realisasi perbaikan.

Baca Juga :  Teror Menjelang Masa Tenang Pilkada Sragen 2024: Muncul Spanduk Provokatif di Gondang, Sidoharjo, dan Sragen Kota

Ketua RT 17 Grogolan,  Sukir mengaku prihatin dengan kondisi jalan utama yang ambrol separuh tersebut.  Ia berharap dinas terkait segera bertindak memperbaiki dengan anggaran darurat karena itu merupakan akses utama warga dan jalur poros Plupuh, Masaran dsn jalur wisata Sangiran.

“Was-was ada,  kadang melebihi takut.  Bagaimana tidak,  wong separuh jalan yang barat itu cornya hanya nggantung bawahnya sudah ambrol. Apalagi tiap hari banyak mobil dan trukwat sini. Takutnya begitu dilewati pasti langsung ambles dan bisa jatuh langsung ke jurang di sebelahnya. Warga sangat berharap bisa segera diperbaiki sebelum jatuh korban, ” tukasnya.  Wardoyo