SRAGEN– Ancaman penyakit kanker serviks di Sragen semakin mengkhawatirkan. Dalam kurun dua tahun terakhir, laju penambahan kasus positif kanker dan Inpeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) terus menunjukkan angka peningkatan signifikan.
Data di dinas kesehatan kabupaten (DKK) mencatat untuk wanita positif IVA meningkat hampir lima kali lipat atau 500 persen. Hasil pemeriksaan terakhir di 2017, sebanyak 305 kasus positif dsri 2.063 yang diperiksa.
Angka ini meningkat tajam hampir lima kali lipat dari 2016 yang mencatat ada 59 kasus positif dari 635 wanita yang diperiksa IVA test. Peningkatan kasus positif IVA itu juga makin mengancam lantaran jumlah wanita yang terdeteksi kanker serviks melonjak signifikan.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan untuk kasus kanker serviks tahun 2016 mencapai 7 kasus dari 635 yang diperiksa. Angka ini meningkat hampir tiga kali lipat pada 2017. Menurutnya dari 2063 yang diperiksa, jumlah temuan kasus kanker serviks sudah menjadi 20 orang.
“Untuk yang terdeteksi positif IVA langsung ditangani dengan pengobatan. Kalau yang sudah tidak bisa ditangani langsung direkomendasi untuk dirujuk ke Solo, ” paparnya kepda JSnews.com, Kamis (4/1/2018).
Menurutnya, upaya pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan melalui pengobatan rutin. Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sragen E. Tyas Damai Tatag Prabawanto menambahkan sesuai instruksi dari pusat, dilakukan tes IVA serentak pada Oktober lalu. Dia mengatakan hasilnya masih ada yang positif, namun pada stadium awal.
”Masih ada yang positif, tahap stadium awal. Kita bantu, tangani, jika tidak bisa kita rujuk ke Solo. Dari target peserta 250 orang, tercapai yang ikut 200 orang. Hasilnya positif kanker serviks 14 orang, kanker payudara 3 orang,” ujarnya.
Tyas Damai menyampaikan banyak perempuan yang masih takut. Namun sudah dijelaskan penyebabnya karena virus. Dia menyebut pemeriksaan IVA berjaring dengan BPJS. Jika ada yang positif akan dampingi sampai selesai. Wardoyo