KARANGANYAR– Bakal calon (balon) bupati Karanganyar diculik sekelompok orang yang tidak dikenal, Selasa (30/1/2018). Kericuhan pun terjadi hingga kemudian berujung pada demo serta bentrokan massa pendukung dengan aparat.
Kericuhan tersebut berawal ketika Sopo yang berpasangan dengan Jarwo, yang merupakan bakal calon bupati yang akan bertarung dalam Pilkada, sedang menikmati arena car free day.
Mengetahui ada bakal calon bupati, para pengguna jalan, langsung meminta untuk foto bersama. Usia foto bersama, sekelompok orang yang tidak dikenal, langsung menculik Sopo dan menyekap di salah satu rumah yang berada di tengah hutan.
Aksi penculikan ini kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian. Tidak berselang lama, aparat kepolisian yang dibantu anggota Brimob Detasemen C Surakarata, berhasil membebaskan Sopo dan menegamankan dua orang penculik.
Aksi kerusuhan tidak berhenti sampai disini saja. Pada saat penghitungan suara, pendukung salah satu pasangan calon merasa tidak puas dan menganggap petugas berbuat curang.
Kericuhan kembali terjadi. Bahkan, para pendukkung salah satu pasangan calon, merampas kotak suara. Kericuhan dan kerusuhan terus berlanjut.
Kali ini, massa mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan mendesak dilakukan pemilihan ulang. Kerusuhan semakin meluas. Aparat kepolisian bersama Brimob, TNI dan Satpol PP, mengamankan kantor KPU dari amukan massa.
Amukan massa semakin tidak terkendali dan semakin anarkis.Polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dengan menerjunkan pasukan untuk membubarkan massa yang semakin beringas.
Namun gambaran kerusuhan dan penculikan itu bukan kejadian sebenarnya. Melainkan sebuah skenario dalam simulasi pengamanan Pilkada Karanganyar yang digelar Polres setempat dan diikuti lebih dari seribu personil yang digelar di alun-alun Karanganyar, Selasa (30/01/2018).
Kepada wartawan Kakor Sabhara Mabes Polri Irjen Pol Sudjarno mengatakan, seluruh proses pengamanan diperlihatkan dalam simulasi tersebut.
“ Saya apresiasi simulasi pengamanan Pilkada ini. Saya yakin, seleuruhnya sudah siap dalam melaksanakan Pilkada,” ujarnya.
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan Pilkada ini, Mabes Polri menunjuk Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) yang ditempatkan di setiap Polda yang menyelenggarakan pilkada.
“Pamatwil akan melakukan pengecekan terhadap kesiapan di seluruh jajaran dan memberikan pengarahan, untuk memastikan pengamanan pilkada berjalan maksimal,” tegasnya. Wardoyo