KARANGANYAR– Terbitnya rekomendasi PDIP untuk Pilkada Karanganyar 2018 yang sama-sama sejalan dengan Golkar mengusung Juliyatmono-Robert Kristanto, dinilai berpotensi memunculkan konflik internal di tubuh PDIP. Sebagai partai pemenang Pemilu dengan 14 kursi dan digadang-gadang mencalonkan sendiri melawan petahana, keputusan DPP memilih jalan aman dengan merapat ke Golkar itu dinilai bisa memantik kekecewaan di kalangan kader dan memicu ketidaksolidan.
Pengamat politik yang juga dosen di UNS Surakarta, Profesor Adi Sulistiyono saat dimintai tanggapan perihal rekomendasi Golkar-PDIP yang mengusung Yuli-Robert di Pilkada Karanganyar mengatakan, jika rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PDIP sama dengan Parta Golkar, maka diprediksi akan terjadi konflik di internal partai.
Hal itu dimungkinkan bisa berdampak dukungan kepada pasangan Juliyatmono-Robert Kristanto tidak maksimal.
“Jika keluar rekomendasi yang sama, saya prediksi akan terjadi konflik. Partai menjadi tidak solid ketika mendukung Juliyatmono-Robert. Memang mereka patuh terhadap rekomendasi, tapi ketika di lapangan, mereka tidak solid, seperti yang terjadi di Sragen,” paparnya Minggu (7/1/2018).
Namun, hal itu ditampik oleh DPC PDIP setempat. Ketua DPC PDIP Karanganyar, Endang Muryani menegaskan dengan keluarnya rekomendasi tersebut, seluruh kader tegak lurus mengamankan dan memenangkan pasangan Yuli-Robert di Pilkada mendatang.
“Nggih Mas. Yang direkomendasi sama. Apapun yang diputuskan oleh DPD dan DPP PDIP, kita siap mengamankan rekomendasi tersebut, dan siap memenangkan pasangan Juliyatmono-Robert Kristanto dalam Pilkada mendatang,” kata Endang, Minggu (7/1/2018) malam.
Rekomendasi selanjutnya akan segera disosialisasikan kepada seluruh kader di semua jajaran untuk dilaksanakan. Sementara, Wakil Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PAN, Laila Istiana, usai rapat konsolidasi partai di Karanganyar, mengatakan, perubahan peta politik di Karanganyar dimana Partai Golkar mengeluarkan rekomendasi terhadap pasangan Juliyatmono-Robert Kristanto, masih dlam pembahasan di internal partai.
Menurut Laila, Sampai saat ini. PAN masih mendukung pasangan Juliyatmono-Rohadi Widodo sebagai bakal calon bupati. Tentang adanya perubahan bakal calon ini, maka, lanjutnya, harus didiskusikan.
“ Kami harus serap aspirasi. Disamping itu, perubahan peta politik ini, harus kami diskusikan dengan DPW dan DPP PAN. Sehingga yang kami keluarkan adalah sikap organisasi,” kata Laila, Sabtu (06/01/2017).
Ditambahkan, jika DPP memutuskan untuk koalisi, maka kami kembalikan ke DP. Jika itu keinginan bersama,maka seluruh kader harus melaksanakan. “ Tunggu saja keputusannya. Paling lama satu atau dua hari ke depan, PAN sudah bersikap terhadap pilkada Karanganyar,” jelasnya. Wardoyo