SRAGEN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sragen menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan konsolidasi untuk pemenangan calon gubernur Jawa Tengah Sudirman said. PKS telah menyusun kekuatan dengan secara estafet menggelar konsolidasi partai di 35 kabupaten/kota di Jateng untuk memperkenalkan sosok Sudirman Said.
Hal itu terungkap saat digelar konsolidasi pemenangan dari parpol pengusung paslon Sudirman Said-Ida Fauziyah di DPD PKS Sragen, Minggu (11/2/2018).
”Harus segera kita konsolidasikan, karena jika dibandingkan dengan Pak Ganjar kita hanya punya waktu 137 hari sejak hari ini, sedangkan Pak ganjar sudah 5 tahun. Jadi harus dilakukan dengan cara yang wow,” kata Sekretaris Tim Pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, Ihsan Mustofa, Minggu (11/2/2018).
Sudirman Said sendiri yang sebelumnya direncanakan bakal hadir dalam acara tersebut, akhirnya batal. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dari tim pemenangan Cagub yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PKB dan PAN.
Menurut Mustofa, pihaknya hanya ingin menguatkan niat para kader untuk memenangkan pasangan Sudirman-Ida di Pilgub 27 Juni nanti.Sedangkan soal pemetaan wilayah masih akan dilakukan. Dia mengakui secara popularitas memang Ganjar Pranowo lebih unggul dibanding Sudirman Said.
Dia menyampaikan, apabila dilihat kekuatan dari PDIP sendiri, jumlah kepala daerah dan kursi yang ada di legislatif memang lebih banyak PDIP. Namun hal itu belum tentu menunjukkan representasi jumlah pemilih.
Sementara Ketua DPD PKS Sragen, Idris Burhanudin menyampaikan Sragen sudah membentuk tim inti pemenangan yang terdiri dari koalisi partai pendukung dan pengusung Sudirman said-Ida Fauziyah dalam Pilgub mendatang. Susunan tim inti tersebut Ketua, Idris Burhanudin (PKS), Wakil Ketua Mukafi Fadli (PKB), Sekretaris Sri Sunaryo (Gerindra) dan Bendahara Basuki (PAN).
Soal kekuatan sementara, jelas Idris, dilihat dari anggota legislatif di DPRD Sragen potensinya cukup besar, yaitu PKB 7 Kursi, PKS 6 Kursi, Gerindra 5 Kursi dan PAN 3 kursi. Sedangkan dari kekuatan eksekutif sendiri saat ini Bupati dari Partai Gerindra dan Wakil Bupati dari PKS.
”Kalau Bu Ida Fauziyah sendiri juga pernah mejadi ketua Fatayat NU, itu juga akan diperhitungkan,” pungkas Idris. Wardoyo
