SOLO-Para pengguna jalan tol Solo-Kertosono (Soker) kedepan diwajibkan melakukan sistem pembayaran non tunai. Pasalnya, sistem pembayaran di jalan tol Soker hanya melayani sistem pembayaran uang elektronik.
Menurut Direktur Utama PT Jasa Marga Solo Ngawi, David Wijayanto, para pengguna jalan tol Soker diwajibkan melakukan sistem pembayaran menggunakan uang elektronik. Ia menjelaskan, kebijakan sistem pembayaran non tunai salah satunya bertujuan untuk mengurai kemacetan. Pasalnya, dengan pembayaran tunai, kerap menimbulkan antrean di gerbang tol.
“Kedepan, kami hanya melayani sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan uang elektronik. Semua pengendara yang akan melalui jalan tol Soker diwajibkan memiliki uang elektronik yang disediakan para perbankan,” kata David saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/2/2018).
Lebih lanjut, David menegaskan, kebijakan sistem pembayaran non tunai menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi kemacetan.
Menurut dia, bila menerapkan sistem pembayaran tunai ada kendala dan cenderung tidak efisien. Dengan sistem elektronifikasi pembayaran maka segala kelemahan akibat sistem pembayaran tunai dapat teratasi.
David menambahkan, sistem pembayaran tol non tunai selain lebih efisien juga lebih praktis. Para pengguna jalan tol cukup mengetapkan atau menempelkan kartu uang elektronik ke perangkat yang menjadi sarana yang telah disediakan. Maka secara otomatis saldo pengguna jalan tol akan berkurang sesuai tarif tol yang telah ditentukan.
David juga menyampaikan pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah perbankan untuk penyediaan layanan pembuatan uang elektronik. Bahkan, untuk tahap awal, pihak pengelola jalan tol Soker akan menugaskan petugas lapangan untuk melayani pengguna jalan tol yang belum memiliki kartu uang elektronik.
“Ya tentunya kami akan bekerjasama dengan sejumlah perbankan untuk melayani pembuatan kartu uang elektronik,” imbuh dia.
Seperti diketahui, proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono terus dikebut. Hingga kini, proggres pembangunan jalan tol ruas Solo-Ngawi sudah di atas 95 persen. Ditargetkan pada akhir bulan Maret, pembangunan jalan dengan panjang sekitar 90 kilometer itu rampung dikerjakan.
Satria Utama