JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Kebiasaan Seks di 5 Kota Kuno Ini Jauh Lebih Gila Ketimbang Kemukus

Ilustrasi prostitusi
   
Ilustrasi/Tribunnews

Diakui atau tidak, prostitusi selama ini menjadi problem di kota maupun daerah manapun di Indonesia. Contohnya tak usah jauh-jauh, prostitusi yang berkedok ziarah di kawasan Gunung Kemukus dan tengah diberantas oleh Pemprov Jateng pun sampai sekarang belum tuntas.

Dulu, Gubernur DKI,  Basuki Tjahaja Purnama maupun Walikota Surabaya, Tri Rismaharini  punya kebijakan yang ekstrem untuk memberantas “kemaksiatan” tersebut. Namun, praktik kemaksiatan di beberapa kota di Indonesia ini, belum mampu mengalahkan kegilaan di lima kota kuno di beberapa negara ini.

Berikut bangsa-bangsa kuno yang dikenal punya kebiasaan suka melakukan kemaksiatan yang gila.

 

  1. Pompeii

Pompeii adalah sebua kota di Italia. Di sini, orang bebas melakukan hubungan badan di mana saja bahkan di jalan-jalan dan dengan siapa pun kapan pun mereka mau. Bahkan, hampir setiap bangunan di sini dipakai sebagai rumah bordil.

Kota ini adalah sumber kesenangan dan juga tujuan wisata orang-orang kaya, dalam hal ini untuk menyalurkan hasrat gila mereka. Hingga akhirnya pada suatu siang, gunung Vesuvius yang ada di utara Pompeii mengalami erupsi dahsyat.

Tak ada yang menyadari hal ini dan semua orang masih sibuk melakukan aktivitas gila mereka. Orang-orang Pompeii baru sadar ketika lava sudah ada di depan pintu rumah mereka. Terlambat untuk menyadari bencana, orang Pompeii pun tak sempat melarikan diri. Hasilnya, adalah patung-patung manusia yang hingga kini masih ada itu.

  1. Romawi

Orang-orang Romawi kuno juga dikenal dengan kebiasaan maksiatnya yang lumayan gila. Dulu, para lelaki Roma seolah punya surat izin khusus untuk mengencani semua wanita sekota. Ya, wanita bangsa Romawi memang kalah superior dan dianggap rendah, sehingga mereka tak punya pilihan selain menerima keadaan. Masa Romawi kuno juga terdapat banyak rumah bordil yang tumbuh dan menghilang. Romawi benar-benar tempat untuk memuaskan hasrat seperti ini.

Bahkan jika masih belum puas, pria Romawi yang memiliki budak wanita juga bisa melampiaskan keinginannya. Begitu bebas, begitu tidak terkendali. Bahkan di sana ada adat ekstrem di mana para lelaki yang baru menikah, justru melewatkan malam pertama dengan wanita lain.

Hal ini menunjukkan simbol superioritas, bahkan para wanita tak bisa melawan, ketika suami mereka melewatkan momen pertama dan paling penting dengan wanita lain.

 

  1. Sodom dan Gomora

Sudah banyak cerita tentang betapa amoralnya dua bangsa ini. Tertulis dalam Al-Qur’an maupun Alkitab tentang kisah keduanya, di mana pada akhirnya Tuhan menghukum mereka atas apa yang dilakukannya. Sodom dan Gomora dulu tinggal berdekatan dengan laut mati.

Kedua bangsa ini dikenal berkecukupan dan bahkan bisa dibilang makmur. Namun, keduanya sepertinya lupa untuk beribadah dan bersyukur kepada Tuhan hingga akhirnya bencana pun menghantam mereka.

Orang-orang Sodom dan Gomora terkenal dengan perilaku mereka yang menyimpang. Para lelakinya tidak mau menikah dengan wanita dan sebaliknya.

Bahkan hubungan sesama jenis tersebut sudah bukan hal yang tabu lagi, orang-orang malah melakukannya di tempat-tempat terbuka. Mitosnya, ketika ada tamu pendatang yang tampan datang, ia akan jadi rebutan para pria untuk diajak berhubungan, dan begitu sebaliknya.

Hingga pada akhirnya sepertinya Tuhan sudah muak dengan dosa-dosa kedua bangsa ini. Gempa besar pun ditimpakan kepada mereka dan seketika Sodom dan Gomora pun hilang dari peta dunia. Kini kisah tersebut tertuang dalam istilah Sodomi yang berasal dari kata Sodom.

  1. Mesir Kuno

Bangsa Mesir kuno juga terkenal akan kebiasaan maksiatnya yang menggila dan tak bermoral. Mereka memang tidak melakukan hubungan badan di jalan-jalan dan mendirikan banyak rumah bordir, namun orang-orang Mesir dulu sudah terbiasa melakukan hubungan dengan saudaranya.

Ibu dengan anak, saudara dengan saudara yang lain dan sebagainya. Bahkan dikatakan jika tatanan kekeluargaan orang Mesir sangat kacau. Ya, seorang ibu posisinya bisa menjadi saudara, anak, atau bahkan istri. Sistem seperti ini juga dicontohkan oleh keluarga kerajaan.

Dulu, sudah sangat biasa seorang raja menikah dengan adik kandungnya sendiri. Hal ini dimaksudkan agar keluarga bangsawan tetap punya keturunan spesial dari keluarga kerajaan.

  1. India Kuno

Meskipun jarang dikaitkan dengan perilaku suka bermaksiat, namun sejatinya India kuno memang melakukan hal-hal tersebut. Bukti paling nyata adalah dibuatnya buku Kamasutra beberapa tahun sebelum masehi.

Hal ini jadi bukti jika berhubungan badan adalah hal yang sudah diajarkan secara gamblang dan umum. Mungkin anak-anak India dulu juga mempelajari ini. Bukti yang lain adalah pahatan-pahatan erotis di banyak candi di sana.

Pahatan-pahatan tersebut menunjukkan hal yang sangat mencengangkan, di mana banyak orang melakukan aksi berhubungan badan beramai-ramai, bahkan dengan binatang. Pahatan di candi seperti ini biasanya adalah representasi apa yang jadi kebiasaan penduduk kala itu. Lalu jika demikian, kita sekarang tahu betapa parahnya kelakuan mereka ketika itu.

Belajar dari masa lalu, bangsa-bangsa gila dosa itu ada yang dihancurkan dengan sangat parah. Sodom, Gomorah, Pompeii, harusnya ini jadi contoh bagi kita agar tidak mengulangi kesalahan yang mereka buat dan mendatangkan kemurkaan.  Tribunnews

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com