SRAGEN – Aksi puluhan pedagang Alun-Alun Sragen yang kembali mendemo bupati di depan Pemkab, Senin (19/2/2018) ternyata tak jua merubah pendirian Pemkab. Di hadapan perwakilan pedagang yang menemui di kantor bupati, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersikukuh tetap pada jawaban semula yakni menolak tuntutan pedagang dan menegaskan Alun-Alun harus steril dari pedagang atau PKL.
“Kami tegaskan untuk alun-alun tetap akan kami sterilkan dari para pedagang. Pedagang akan menempati di utara Stadiun Taruna yang sekarang dalam proses dan akan dibuka pada tanggal 19 April 2018,” kata Bupati Yuni, Senin (19/2/2018)
Seperti pekan lalu, tadi pagi puluhan PKL berorasi dan membawa spanduk serta tulisan bernada permohonan agar diperbolehkan jualan di alun-alun. Sedangkan beberapa pedagang mewakili mereka untuk beraudiensi di ruang rapat bupati.
Audiensi sendiri juga dihadiri Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, Sekda Tatag Prabawanto, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Zubaidi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Untung Sugihantoro dan Kepala Kesbangpolinmas Sragen Heru Martono.
Yuni menyampaikan, tidak hanya pedagang alun-alun yang ditata, tapi termasuk pasar juga akan dilakukan penataan dengan baik. Dalam kesempatan tersebut pihaknya minta maaf lantaran tidak memberi tahu seluruh pedagang terkait pemindahan ke Stadion Taruna.
“Kami mohon maaf karena tidak memanggil seluruh pedagang di alun-alun Sragen, karena kami hanya memanggil ketua paguyuban saja untuk menyampaikan kepada para pedagang kalau dipindahkan di utara Stadion Taruna,” jelasnya.
Audiensi di ruang rapat bupati tersebut mendapat pengamanan dari Unit Sabhara Polsek Sragen Kota. Usai audiensi, perwakilan PKL pun akhirnya beranjak pergi. Bersama puluhan pedagang lainnya, akhirnya long march menuju gedung DPRD Sragen untuk bertemu dengan pimpinan dewan. Wardoyo