![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/02/IMG-20180209-WA0023.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
SOLO – Hari Jumat (9/2/2018) terasa sangat meriah di SD Marsudirini Surakarta. Alunan gamelan bertalu-talu bersaing dengan suara sang dalang cilik, Satria Qolbun Salim, siswa kelas 6 SDN Laweyan 54 Surakarta.
Anak-anak dari TK/SD Marsudirini Surakarta pun bersorak-sorak dengan gembira. Pentas dalang bocah tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan 64 Tahun (Tumbuk Ageng) Yayasan Marsudirini Surakarta.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/02/IMG-20180209-WA0024.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Surakarta Sr M Crescentia OSF SPd dalam kata sambutannya mengatakan, peringatan Tumbuk Ageng Yayasan Marsudirini di Surakarta berlangsung selama tiga hari, dari Jumat (9/2/2018) hingga Minggu (11/2/2018).
“Tumbuk Ageng, usia 74 tahun merupakan waktu yang istimewa sehingga perlu diperingati dengan meriah, namun tanpa kehilangan makna cinta kasih dan pelayanan sebagaimana yang kita imani selama ini, ” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Tumbuk Ageng, Maria Irena Hendriyanti mengatakan, rangkaian Tumbuk Ageng diawali dengan Misa Syukur di Gereja St Antonius Purbayan Jumat pagi, dilanjutkan dengan pentas dalang bocah, workshop wayang dan pentas karawitan para siswa SMP Marsudirini Surakarta.
“Pentas dalang bocah ini penting bagi anak-anak agar mereka tidak lupa pada warisan luhur budaya bangsa,” ujarnya.
Selain pentas dalang bocah, ujar Maria, rangkaian kegiatan lainnya adalah festival dolanan tradisional anak yang menempati area halaman SD Marsudirini, Sabtu (10/2/2018), serta gelaran Fun, Love and Charity Walk di area Car Free Day (CFD) pada Minggu (11/2/2018).
“Selain memotivasi anak- anak untuk cinta budaya bangsa, kita juga ajak mereka untuk cinta lingkungan. Makanya, dalam acara jalan sehat besok, anak- anak akan kita ajak untuk memunguti sampah di sepanjang jalan yang mereka lalui, lalu dimasukkan ke tempat yang semestinya,” beber Maria. Suhamdani