![Foto peluang kerja](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/02/Foto-peluang-kerja.jpg?resize=640%2C472&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/02/Foto-peluang-kerja.jpg?resize=500%2C369&ssl=1)
WONOGIRI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri terus berupaya mengurangi pengangguran. Salah satunya dengan berusaha mendapatkan jaringan kerja di Jepang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Wonogiri, Ristanti menyatakan, hal tersebut dilakukan mengingat kondisi ketenagakerjaan di Jepang sangat menjanjikan. Tidak hanya dari sisi finansial, pun segi perlindungan tenaga kerja, Negeri Sakura lebih menjanjikan.
“Kalau dilihat dari sisi pengupahan jauh dibandingkan negara Malaysia atau Singapura. Sebagai gambaran di Jepang perbulannya bisa mencapai Rp14 juta, belum lagi jika hari libur masuk itu sudah dihitung lemburan, per bulannya bisa mencapai Rp Rp17 juta bahkan lebih,” ungkap Ristanti, Minggu (17/2/2018).
Pihaknya mengaku sangat ingin warga Wonogiri banyak yang bekerja di Jepang. Pasalnya, jelas bakal mengurangi pengangguran. Secara otomatis, gaji yang tinggi juga meningkatkan kesejahteraan.
Dari sisi perlindungan tenaga kerja, Jepang juga bagus.
Selain itu, kebanyakan, imbuh Ristanti, TKI yang bekerja di Jepang setelah kembali ke Indonesia memiliki kelebihan. Utamanya masalah kepribadian, yakni memiliki tanggung jawab tinggi serta kedisiplinan.
“Banyak pula eks TKI yang mendapatkan rekomendasi atau dipekerjakan pada perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Karena rata-rata mereka ini sudah mengetahui kultur budaya Jepang dan bahasa sehingga tidak perlu diajari lagi,” tandas dia.
Namun demikian, kata dia, perlu dilakukan perencanaan yang matang. Pasalnya regulasi ketenagakerjaan di Jepang jauh lebih ketat dibandingkan dengan negara tetangga. Yang jelas pekerjaan di Jepang ada di sektor formal.
Sementara, animo warga Wonogiri bekerja di luar negeri terbilang cukup tinggi. Dalam setiap semester hampir sekitar 300 TKI yang diberangkatkan. Aris Arianto