![IMG20180305102359-816x612](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/03/IMG20180305102359-816x612.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/03/IMG20180305102359-816x612.jpg?resize=500%2C375&ssl=1)
SRAGEN– Para pedagang Pasar Sumberlawang yang menempati pasar darurat di lapangan Ngandul, mempertanyakan kapan dipindah ke pasar baru yang sudah selesai dibangun. Mereka mengaku sudah tal betah menempati pasar darurat yang kondisinya makin tak layak itu.
Pertanyaan itu terlontar dari mayoritas pedagang yang sudah hampir sembilan bulan mengungsi jualan ke pasar darurat.
“Jane nyuwune nggih ndang pindah. Kedangon teng mriki nggone tambah jeblok dan njebember kayak gini Mas. Sampai nggak tega, tapi mau gimana lagi wong adanya begini,” ujar Kamsiyem (50) pedagang asal Dukuh Kendal, Sumberejo, Mondokan Senin (5/3/2018).
Menurut pedagang pecel itu, hampir tiap hari, selama hampir sembilan bulan, lokasi pasar darurat hampir dipenuhi pemandangan becek. Tak hanya mengganggu kenyamanan penjual, kondisi itu juga membuat pengunjung makin sepi.
“Apalagi saya jualannya makanan. Sejak di sini penghasilannya jauh Mas. Biasanya dulu sehari dapat uang Rp 150.000, sejak di sini nyari Rp 50.000 saja susah. Kalau nggone bersih mungkin juga beda Mas, ” ujarnya.
Kamsiyem mengaku hampir semua pedagang merasakan hal yang sama. Karenanya melihat proyek pasar baru yang sudah selesai, pedagang berharap agar segera ada peresmian dan dipindahkan ke pasar baru.
Tak hanya becek, pasar darurat makin tak kayak karena sepanjang titik juga dipenuhi pemandangan sampah berserakan. Mereka mengaku sebagian sampah seperti kulit kelapa sengaja dijadikan alas untuk jalan namun karena tiap hari diguyur hujan dan dilewati akhirnya malah jadi becek nggak karuan.
“Nggih pingine ndang pindah Mas. Sudah nggak kuat di sini. Lha becek, njebember dan makin sepi. Jane pasarnya baru juga sudah jadi kok nggak segera dipindah itu ada apa kami juga nggak tahu. Sampai sekarang kami juga belum dapat kabar kapan akan dipindah, ” timpal Suyati (46) pedagang bumbu dapur asal Sumber, Cepoko, Sumberlawang.
Lurah Pasar Sumberlawang, Wibiyanto Mbong mengatakan proyek pembangunan pasar Sumberlawang memang sudah selesai. Namun masih ada jalan lingkar di sekitar pasar yang masih belum selesai.
Pihaknya masih menunggu instruksi dari dinas kapan pasar baru bakal diresmikan. “Kami juga belum tahu kapan peresmiannya. Kami menunggu saja dari dinas Mas, ” tandasnya.
Kades Ngandul, Supriyanto mengatakan kontrak lapangan Ngandul untuk pasar darurat sebenarnya hanya delapan bulan senilai Rp 7,5 juta.
Karena sudah melewati kontrak, harusnya memang ada perpanjangan.
“Tapi sampai sekarang belum ada perpanjangan. Kalau desa sih menunggu saja, ” tukasnya. Wardoyo