CILACAP – Menggemaskan. Bayi ukuran jumbo terlahir dari rahim Suryati (32) warga Kutasari, Cipari Cilacap, Jawa Tengah.
Ukuran panjang tubuh bayi perempuan berusia dua hari itu masih terbilang normal, 52 centimeter.
Namun berat badan bayi itu saat dilahirkan di atas normal, dengan bobot 5,8 kilogram.
Suryati melahirkannya pada Minggu malam, (25/3), sekitar pukul 21.00 WIB di Rumah Sakit Umum (RSU) Duta Mulya, Cilacap.
Sebelum dilahirkan, dokter rupanya telah memperkirakan bayi itu berukuran jumbo. Ini diketahui usai tim medis melakukan USG terhadap perut ibu hamil.
Dengan pertimbangan itu, tim medis akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi sesar.
Selain itu, operasi sesar mempertimbangkan posisi bayi jumbo itu tak ideal di dalam rahim sehingga membuat bayi sulit dilahirkan secara normal.
“Itu bisa membahayakan ibu atau bayi,” kata Komisaris RSU Duta Mulya, dr. Tatang Mulyana, Sp.OG
Meski lahir dengan bobot di atas rata-rata, kondisi bayi itu dinyatakan sehat.
Detak jantung dan Hemoglobin (Hb) darahnya pun terpantau normal.
Meski begitu, pihaknya tetap akan memantau perkembangan bayi itu hingga dipastikan normal dan diperbolehkan pulang.
Kelahiran bayi ini sekaligus memecahkan rekor bayi terbesar yang pernah lahir di rumah sakit ini.
Tatang mengatakan, RSU Duta Mulya sebelumnya pernah menangani kelahiran bayi di atas normal, sekitar dua tahun lalu.
Tetapi bobotnya masih di bawah bayi jumbo sekarang ini, hanya 4,3 kilogram.
Penyebab bayi dilahirkan jumbo bisa bermacam-macam.
Mulai pengaruh pola makan tak seimbang pada pra dan saat kehamilan, atau penyebab lain semisal penyakit gula darah yang diderita sang ibu.
Faktor genetik atau keturunan keluarga bertubuh besar dan beriwayat melahirkan bayi jumbo juga bisa mempengaruhi.
“Tetapi ibunya sehat, anaknya juga sehat. Tidak ada riwayat penyakit kencing manis. Kemungkinan secara genetik ibunya besar,” katanya
Suryati pun ternyata tak menyangka bayinya bakal terlahir jumbo. Proses kehamilannya dianggapnya biasa. Makanan yang ia konsumsi pun wajar. Saat hamil, perempuan itu beraktivitas normal, mulai mengurus rumah tangga hingga mengasuh anak-anaknya.
Tidak ada perlakuan berbeda terhadap kehamilannya kali ini, dibanding kehamilannya sebelum-sebelumnya.
Tetapi Suryati mengaku bobot kandungannya memang terasa lebih berat di banding pada kehamilan sebelumnya.
Suaminya, Suryanto pun tak menyangka bakal dikaruniai bayi jumbo lagi. Anak keduanya, Alvino, ternyata juga lahir dengan bobot di atas normal, yakni 4,3 kilogram.
Kelahiran bayinya yang berukuran jumbo sontak membuat keluarga itu agak kerepotan. Baju bayi yang terlanjur dibeli tentu saja tak muat dikenakan. Ia pun terpaksa mengembalikan baju bayi lalu menukarnya dengan baju bayi umur empat bulan.
Ia bahkan kesulitan mencari kain bedong (kemben) untuk bayinya, karena umumnya hanya untuk ukuran bayi normal.
“Alhmadulillah ibu dan bayi selamat dan sehat,” katanya Suryanto.