Ilustrasi. pixabay.comSOLO – Masyarakat Kota Solo dan sekitarnya berharap kereta listrik (KRL) Solo-Jogja bisa segera direalisasikan pembangunannya hingga dinikmati khalayak luas.
Hal tersebut diungkapkan Humas Daop VI PT KAI Yogyakarta Eko Budianto kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/3/2018).
“Keinginan masyarakat selama ini sudah cukup banyak, mereka melapor ke kami melalui telepon maupun sosial media agar KRL Solo-Jogja bisa segera direalisasikan,” ujar Eko.
Dirinya menguraikan bahwa rencana semula pembangunan akan dilaksanakan pada 2018, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Padahal saat ini tiang listrik aliran atas (LAA) yang nantinya digunakan sebagai tiang pancang sudah disiapkan.
Dari laporan yang diterima Daop VI pun saat ini masyarakat juga menambahkan jalur hingga Kutoarjo.
”Bahkan mereka juga meminta agar Prameks (Prambanan Ekspres, red) yang selama ini dioperasikan bisa diganti dengan KRJ saja,” katanya.
Saat ini sudah banyak masyarakat yang tak sabar bisa naik KRL untuk rute Solo-Yogyakarta pulang pergi
“Namun saat ini belum ada tindak lanjut. Saat ini hanya tinggal action saja sebenarnya,” katanya.
Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menghubungkan Solo-Jogja dengan Kereta Rel Listrik (KRL) hingga kini belum ada titik terang.
Bahkan PT KAI yang menjadi pengguna utama ini juga belum mengetahui kejelasan kapan dimulainya proyek tersebut.
Saat ini pemandangan tumpukan tiang sepanjang 10 meter yang jumlahnya ratusan terlihat mangkrak di Stasiun Jebres.
Tiang ini belum dipasang karena menunggu realisasi pembangunan KRL dari Kemenhub.
Karena rencana pembangunan KRL merupakan wewenang Kemenhub sehingga PT KAI tidak mengetahui kejelasan proyek tersebut.