WONOGIRI–Proses update melalui verifikasi dan validasi data fakir miskin yang ada di Wonogiri wajib sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Sehingga dapat digunakan untuk data pokok bagi pengambilan keputusan yang tepat menyasar pada keluarga miskin.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri Suwartono, menegaskan hal itu di sela-sela sosialisasi verifikasi dan validasi data fakir miskin di Aula Gedung TC Kehutanan Wonogiri, Kamis (1/3/2018).
“Berdasarkan BDT (Basis Data Terpadu) 2017, kondisi fakir miskin di Kabupaten Wonogiri sebanyak 350.365 jiwa yang ada di 93.354 rumah tangga. Validasi data riil berkaitan dengan angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri secara secara riil kita suguhkan di tahun 2018 ini agar penanganan kemiskinan dapat sesuai dengan target titik sasaran yang tepat,” tegas dia.
Data yang sudah tersaji pun kemudian juga harus diperiksa kembali. Badan Pusat Statistik punya data makro tentang kemiskinan di Wonogiri, tapi data tersebut hanya mengetahui angka kemiskinan.
“Untuk mengetahui siapa orang miskin dan dimana, data yang punya itu Pemerintah Kabupaten. Hari ini kegiatan digelar salah satunya untuk mendapatkan data mikro by name by address. Kita data ulang, masih hidup apa tidak, sudah pindah apa belum, dan bisa jadi yang fakir miskin sudah berubah jadi kaya barangkali. Atau kemungkinan masih banyak orang yang miskin, mestinya mendapatkan insentif malah tenyata tidak dapat,” tandas dia.
Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Wonogiri, imbuh Suwartono, sebenarnya telah diimplementasikan lewat Panca Program Bupati Wonogiri. Sementara program Pemerintah Pusat yang disalurkan lewat Dinas Sosial Wonogiri yang sudah berjalan meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kepesertaan Nasional-Kartu Indonesia Sehat / PBI JKN-KIS, dan lainnya. Aris Arianto