JAKARTA – Penelantaran jemaah umrah, ternyata tidak hanya berhenti setelah pengungkapan kasus First Travel. Kasus serupa ternyata membelit pula perusahaan yang lain, yakni Abu Tours.
Setelah melakukan penyelidikan selama beberapa bulan, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sulsel akhirnya menetapkan Direktur Utama (Dirut) PT Amanah Bersama Ummat (Abu Trours), Hamzah Mamba (35) sebagai tersangka.
Polisi menetapkan Hamzah Mamba sebagai tersangka, karena tidak memberangkatkan 86.000 jemaah umrah ke Tanah Suci Mekah.
Penetapan tersangka itu diumumkan Polisi dengan didampingi sejumlah orang dari kantor Wilayah Kementerian Agama (kanwil) wilayah Sulsel di Markas Polda Sulsel, Jumat (23/3/2018).
Dalam keterangan persnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani didampingi Direktur Reskrimsus Polda Sulsel Kombes Polisi Yudhiawan menegaskan, tersangka Hamzah Mamba dikenakan Pasal 45 ayat 1 jo pasal 64 ayat 2 Undang-undang Penyelenggaraan Haji subsider pasal 372 dan 378 jo pasal 64 ayat 1 KUHP dan pasal 3, 4, 5 UU Tindak Pidana Pencucian Uang.
“Tersangka sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang tidak melaksanakan pelayanan kepada 86.000 jemaah sesuai dengan perjanjian tertulis” ujarnya.
“Tersangka diancam penjara paling lama dua puluh tahun dan denda paling banyak sepuluh miliar, (rupiah)” tegas Dicky.
Dicky menambahkan, polisi juga sudah menyita seluruh aset tersangka. Bahkan, Jumat pagi tadi polisi menggeledah kantor pusat Abu Tours di Makassar.
“Abu Tours ini beroperasi di lima belas provinsi di Indonesia, tapi kantor pusatnya ini di Makassar”
“Jadi total jemaah yang tidak diberangkatkan sebanyak 86.000 orang,” tambahnya.