WONOGIRI-Tingkat penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Wonogiri masih terbilang rendah. Yakni baru sekitar 30 persen, sebagian besar
masih UNKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil).
Namun demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, terus berupaya meningkatkan prosentase sekolah yang melaksanakan UNBK. Salah satu caranya dengan mengajukan proposal bantuan peralatan dan server ke pemerintah pusat.
“Sudah kami ajukan proposal ke Pusat. Besarannya sekitar Rp 300 juta per sekolah, untuk pengadaan komputer dan server,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Siswanto, di sela memantau dropping naskah UNKP SMP di Aula dinas, Sabtu (21/4/2018).
“Kendala kita salah satunya soal jaringan. Tapi kita patut berbangga, khusus jenjang kejar paket sudah semuanya UNBK,” sebut dia.
Menurut dia, daerah lain di eks Karesidenan Surakarta tergolong tinggi penerapan UNBK SMP. Ada yang sudah mencapai 50 persen, 70 persen. Bahkan di Kabupaten Sukoharjo sudah 100 persen.
Dalam UN 2018 ini, terang dua, sebanyak 13.624 siswa SMP di Wonogiri, akan mengikutinya. Sementara jenjang pendidikan SD ada 13.108 siswa. Mereka tersebar di 143 sekolah maupun madrasah jenjang SMP dan 816 sekolah tingkat SD.
Sementara untuk pendidikan kesetaraan paket C, B, dan A, masing-masing 9, 6, dan 2 sekolah dengan peserta 420,120,dan 17 peserta.
UN untuk SMP adalah Senin hingga Kamis (23-26 April 2018). Sedangkan UN SD pada Kamis hingga Sabtu (3-5 Mei 2018).Aris Arianto