WONOGIRI—Cuaca ekstrim diprediksi masih akan terus berlangsung di sejumlah wilayah. Hal itu memicu peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
Potensi gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan. Ketinggian gelombang diprediksi mencapai 2,5-4 meter. Namun demikian diperkirakan tidak berdampak pada pemukiman di Wonogiri selatan.
Menurut informasi dari Stasiun Klimatologi Semarang, Senin (23/4/2018), potensi hujan lebat disertai kilat atau petir akan terjadi di sejumlah wilayah. Meliputi pesisir barat Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua. Hal ini diperkirakan berlangsung tanggal 23-25 April.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto, berujar, Wonogiri merupakan daerah rawan bencana. Lantaran itu dampak yang ditimbulkan sesuai dengan pemicu bencananya. Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.
Sedang untuk wilayah selatan Wonogiri, khususnya Kecamatan Paranggupito yang berbatasan langsung dengan perairan selatan Jawa, gelombang tinggi tidak berdampak pada pemukiman warga. Hanya saja, kalangan nelayan di kecamatan setempat diimbau untuk lebih hati-hati terhadap bahaya gelombang tinggi.
“Sedangkan untuk tsunami atau gelombang tinggi dimungkinkan belum berdampak ke pemukiman masih dalam area wisata pantai,” jelas dia. Aris Arianto