Beranda Nasional Jogja Duh,  Bocah Ini Sudah Terlibat Aksi Pencurian Motor, Akhirnya Digulung Polisi

Duh,  Bocah Ini Sudah Terlibat Aksi Pencurian Motor, Akhirnya Digulung Polisi

Tribunnews

JOGJA –  Bocah yang seharusnya masih gembira menjalani masa pendidikan di sekolah ini, ternyata sudah ikut komplotan pencuri motor. Akibatnya, ia keciduk polisi bersama dengan komplotannya.

Jajaran unit Reskrim Polsek Godean, Sleman berhasil menciduk komplotan pencuri sepeda motor di wilayah Godean, Sleman.

Tak hanya itu, dua dari lima tersangka pencurian masih di bawah umur dan diketahui pula bahwa komplotan ini menyasar sepeda motor yang terparkir di tempat-tempat ibadah. Saat ini kelima tersangka ditahan di Polsek Godean guna menunggu proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Godean, Kompol Herry Suryanto mengatakan, tertangkapnya kelima pelaku yang masing masing bernama Sundi Febri Fahriyan (20), Kabul Budiyono (23), Bagus Firman Widiyantoro (20), serta dua orang tersangka di bawah umur yakni BS (16) dan RW (13) berawal usai tertangkapnya Riyan dan RW terkait pencurian sepeda motor matik nomor pol AB 5918 DX di halaman Masjid Al-Jihad, Kunden, Sidoluhur, Godean yang terjadi tanggal 12 April 2018.

“Setelah dilakukan penyelidikan, SF dan RW behasil kami tangkap. Ternyata keduanya ini kakak adik dan SF menyuruh adiknya yang jadi eksekutor dengan iming-iming sebantang rokok,” katanya, Selasa (24/4/2018).

“Barang bukti motor curian juga berhasil kami amankan,” imbuhnya.

Menurutnya, usai dikembangkan ternyata keduanya merupakan bagian dari sebuah komplotan pencuri sepeda motor. Bahkan, komplotan ini telah kerap beraksi di berbagai tempat khususnya wilayah Sleman.

“Setelah pengembangan itu kami tangkap 3 tersangka lainnya yaitu KB, BF dan BS. Kelimanya mengaku telah mencuri 5 kali dan 3 diantaranya di Godean,” ujarnya.

Baca Juga :  Diduga Gelapkan Dana Perusahaan, Direktur PT Taru Martani Dituntut 13 Tahun Penjara

Diungkapkan Kapolsek, dari penangkapan terhadap ketiga tersangka pihaknya turut menyita dua unit sepeda motor matik nomor pol AB 5561 VY dan sepeda motor jenis bebek nomor pol D 3016 PB.

Menurut pengakuan kelima tersangka, mereka sengaja mengincar tempat ibadah dan sebelumnya telah mensurvey lokasi yang dijadikan target komplotan tersebut.

“Dari pengakuannya, mereka baru lima kali mencuri, tiga kali di Godean, sekali di Seyegan dan satunya di Gamping. Untuk TKP Godean semuanya terjadi di tempat ibada dan menyasar Masjid, modusnya setelah tahu motor tidak dikunci stang lalu didorong dan distep sama pelaku lain lalu dinyalakan mesinnya,” ungkapnya.

“Alasan mereka menyasar motor yang diparkir di Masjid karena saat ditinggal beribadah sepi dan jarang dipantau masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Godean, AKP Darban menuturkan, bahwa empat di antara lima pelaku pernah melakukan pencurian sepeda motor di Tasikmalaya dan satu di antaranya pernah mencuri juga di Sleman tiga tahun yang lalu.

Diungkapkannya pula, saat beraksi, komplotan ini kerap berganti-ganti pasangan dan beraksi di waktu tertentu.

“Jadi yang dewasa ada tiga dan anak-anak ada dua, mereka ini memanfaatkan situasi sepi saat jemaah salat khususnya saat maghrib dan shubuh. Untuk warga mana kebanyakan warga Godean, kalau motor hasil curiannya ada yang sudah dijual lewat online dan manual, dijual Rp 1 sampai Rp 2 juta dengan sistem dipereteli dulu,” ucapnya.

Baca Juga :  Urai Kemacetan Nataru, Tol Jogja-Solo Bakal Dibuka Fungsional Hingga Prambanan

Ditambahkan AKP Darban, mengenai uang hasil penjualan sepeda motor curiannya digunakan untuk bersenang-senang dan untuk memenuhi kebutuhan pelaku sehari-hari.

Akibat perbuatannya, kelima tersangka tetap diproses lebih lanjut.

“Uang hasil penjualan motor curian itu untuk foya-yoya seperti mabuk-mabukan. Meski ada yang di bawah umur tetap diproses dengan sesuai dengan hukum yang berlaku. Yang jelas pasalyang disangkakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara,” ulasnya.

Sementara itu, Sundi Febri Fahriyan (20) mengakui bahwa dirinya menjadi pencetus aksi pencurian tersebut. Dijelaskannya bahwa dalam melancarkan aksinya selalu direncanakan terlebih dahulu.

“Saya memang yang ngajak mencuri, kalau yang motor beat rencananya dipakai sendiri. Sudah 3 kali mencuri kalau saya,” ucapnya.

“Caranya nyuri lihat dulu motornya dikunci stang tidak, kalau tidak langsung didorong dan sampai tempat yang ditentukan dinyalain dengan memotong kabel kontaknya,” pungkasnya.  # Tribunnews