
SRAGEN- Perilaku pria paruh baya asal Dukuh Dondong RT 12, Desa Purworejo, Gemolong ini tak pantas ditiru. Betapa tidak, di usianya yang sudah senja, pria bernama Suyatno alias Bagong (50) itu malah tega mencabuli bocah yang lebih pantas disebut cucunya.
Korban diketahui berinisial LF (10), siswi kekas IV SD asal Karangasem, Tanon. Aksi pencabulan terjadi di rumah nenek korban di Desa Karangasem, Tanon Senin (16/4/2018) namun baru dilaporkan ke Polres Rabu (18/4/2018).
Data yang dihimpun di Mapolres, aksi pencabulan itu terungkap ketika ibu korban, TN melapor ke Polres Sragen. Di hadapan petugas, ia melaporkan insiden pencabulan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Ceritanya siang itu, korban tengah nonton televisi dan tiduran di rumah neneknya, SNH, yang bersebelahan dengan rumah korban. Saat tiduran, tiba-tiba dia dihampiri oleh pelaku.
Dalam kondisi korban tiduran, pelaku dengan beringas menciumi bocah mungik itu kemudian meraba-raba bagian kemaluan korban dan memasukkan tangannya.
Untuk memuluskan perbuatannya, pelaku sempat membisikkan tawaran akan membelikan korban bakso.
Mendapat perlakuan seperti itu, korban berusaha berontak namun takut. Setelah pelaku puas melampiaskan hasratnya, korban baru berlari sambil menangis mengadu ke ibunya.
“Saya tahunya tiba-tiba, anak saya menggedor-gedor pintu belakang sambil menangis. Saat saya tanya, dia mengaku habis digitukan oleh pelaku, ” ujar ibu korban saat di kepolisian.
Pelaku sendiri diketahui berprofesi sebagai tukang pelitur. Saat kejadian, pelaku mendapat job untuk memelitur di rumah nenek korban.
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman membenarkan kejadian itu. Menurutnya, usai menerima laporan, tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim langsung melakukan penyelidikan.
“Tim PPA sudah mendatangi TKP dan meminta keterangan saksi maupun korban. Saat ini masih dalam penyelidikan, ” paparnya Rabu (18/4/2018). Wardoyo