SRAGEN- Kecelakaan tragis yang yang menewaskan seorang siswa SMKN 2 Sragen Fahrun Resnanda (17) di Krikilan, Masaran, Sragen Rabu (4/4/2018) pagi terus menyita perhatian publik. Mayoritas saksi dan warga yang melihat kejadian, mengecam perilaku sopir bus Sabahat Buser yang nekat nyalip mobil di jalan yang kondisinya agak menikung tersebut.
Aksi nekat sopir bus PO Sahabat Buser AD 1415 DE yang dikemudikan Devi Arta Setyawan (32) warga Manggung RT 2/4, Sukorejo, Musuk, Boyolali itulah yang membuat bus menggasak siswa asal Dukuh Rejosari RT 28, Jati, Masaran itu dan temannya yang hendak berangkat sekolah.
“Kronologisnya korban tadi pagi berangkat sekolah dengan motor Vario. Sampai di Masaran kemudian njemput temannya yang ingin membonceng. Sampai di tikungan Prampalan, Krikilan depan SD Krikilan itu, digasak bus Buser dari arah Sragen yang sedang nyalip. Padahal korban sudah minggir di tepi kiri dan bahu jalan,” papar Kades Jati, Karnawan menceritakan kronologis kecelakaan maut yang menewaskan warganya itu Kamis (5/4/2018).
Senada, guru SMKN 2 Sragen, Suroto membenarkan jika pagi itu, korban yang sudah duduk di kelas XII dan hendak ikut ujian nasional, berangkat dari rumah dengan sepeda motor. Korban kemudian memboncengkan temannya, yang sama-sama kelas XII, Deni Riski (17), asal Banjarsari, RT 19, Krikilan, Masaran.
“Sampai di Prampalan, ditabrak bus Buser dari depan,” ujarnya.
Insiden itu juga merenggut mimpi Fahrun untuk melanjutkan ujian nasional hari ketiga Siswa malang itu tewas mengenaskan dengan kepala pecah. Sedang Deni Riski (17) mengalami patah kaki.
Kepergian Fahrun juga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Suasana haru menyelimuti keluarga korban saat pemakaman Rabu (4/4/2018). Orangtuanya tak henti meratap dan menangisi kepergian putranya yang sangat tragis tersebut.
Bahkan, kakak perempuannya yang bekerja di pabrik wilayah Masaran, juga langsung meratap mendengar kabar adiknya meninggal saat hendak berangkat ujian sekolah.
“Kebetulan kakaknya kerja satu pabrik dengan saya. Begitu dengar kabar adiknya ninggal kecelakaan, dia langsung menangis terus. Kasihan, padahal sudah kelas XII dan tinggal ujian,” ujar Yani. Wardoyo