SRAGEN – Pemerintah mengakui masih banyak pasar yang belum direvitalisasi. Lebih dari setengah dari pasar tradisional di Sragen belum tersentuh revitalisasi dalam waktu dekat. Namun demikian Pemerintah kabupaten Sragen berupaya maksimal untuk mempercepat pembangunan pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Untung Sugihartono menyampaikan ada 47 pasar tradisional dibawah tanggungjawab dinas. Hanya saja lebih dari 50 persen belum tersentuh revitalisasi.
Namun selama Untung bertugas setidaknya sudah ada 7 pasar yang akan dan sudah direvitalisasi. Demikan juga sebelumnya cukup banyak pasar yang sudah mendapat perhatian untuk direvitalisasi.
”Selama saya disana ada 6 hampir 7 ini. Sebelumnya juga sudah ada pasar Masaran, Pasar Kedawung, Plupuh, tapi belum sampai 50 persen pasar yang ada di Sragen,” paparnya Jumat (13/4/2018).
Untung menguraikan tahun ini ada empat pasar tradisional yang akan direvitalisasi, yaitu Pasar Ngarum, Pasar Kadipiro, Pasar Pucuk, dan Pasar Sambi. Kemungkinan juga Pasar Blimbing yang dibangun dengan anggaran Tugas Pembantuan (TP).
Soal target pembangunan pasar, pihaknya tidak menetapkan jangka waktu. Hanya saja dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, pembangunan pasar tradisional menjadi salah satu prioritas.
”Jadi setiap tahun 1.000 pasar di seluruh indonesia, baik dari anggaran TP maupun DAK,” terangnya.
Soal evaluasi pembangunan pasar, pihaknya menyampaikan harus ada daya tarik masyarakat datang ke Pasar. Setelah sejumlah pasar direvintalisasi dengan konsep yang lebih modern harapannya masyarakat mulai berbondong bondong ke pasar.
”Dengan kondisi yang lebih bersih, jalan diperlebar ya masyarakat lebih nyaman, pasar tradisional punya konsep unik yakni tawar menawar,” bebernya. Wardoyo