![IMG_20180413_220344](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/04/IMG_20180413_220344.jpg?resize=300%2C224&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/04/IMG_20180413_220344.jpg?resize=300%2C224&ssl=1)
SRAGEN – Fakta baru kembali mencuat dari insiden tragis tewasnya salah satu pengunjung asal Jatim saat melakukan ritual di Gunung Kemukus, Jumat (13/4/2018). Sugito (45) pengunjung asal Magetan, Jatim itu ternyata bukan pengunjung langganan atau sering bertandang ke Kemukus layaknya pengunjung asal luar kota lainnya.
Hal itu disampaikan Kapolsek Sumberlawang, AKP I Ketut Putra mewakili Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman Minggu (15/4/2018). Ia mengatakan dari hasil olah TKP dan keterangan rekan korban yang malam itu ikut ritual, korban memang baru pertama kali datang ke Kemukus.
Sebelumnya, korban belum pernah menyambangi atau melakukan ritual di Kemukus.
“Jadi korban itu pengunjung baru dan baru sekali datang ke Kemukus. Sebelumnya nggak pernah, ” paparnya.
Disinggung apakah ada tanda mencurigakan atau hal lain selama ritual, Kapolsek memastikan tidak ada. Dari keterangan rekan korban, korban selama ini memang diketahui memiliki riwayat penyakut diabetes dan jantung.
“Kemungkinan itu penyebabnya. Korban kelelahan karena harus jalan ke atas. Saat ritual di makam, dia sempat bilang aku nggak kuat setelah itu tiba-tiba terguling dan tewas, ” jelasnya.
Seperti diberitakan, korban ditemukan tewas mendadak tepat pada pukul 24.00 WIB. Sontak semua pengunjung yang memadati lokasi makam dan warga langsung geger berhamburan mendekat.
Data yang dihimpun di lapangan, warga Dukuh Mojorejo itu sebelumnya diketahui datang bersama rombongan dua temannya sekitar pukul 23.00 WIB.
Begitu tiba, korban dan temannya langsung menuju ke Sendang Ontrowulan untuk bermeditasi. Wardoyo