KARANGANYAR- Paska digelarnya debat publik calon bupati dan wakil bupati Karanganyar periode 2018-2023 yang berlangsung di gedung DPRD, Senin (21/05/2018) lalu, dinilai tak banyak merubah peta dukungan pemilik di Pilkada Karanganyar. Meski Juliyatmono-Rober disebut masih unggul, peluang rivalnya Rohadi-Ida dinilai juga belum tertutup.
Hal itu disampaikan pengamat politik dari dosen UNS, M Yamin, Jumat (25/5/2018). Dihubungi melalui telepon selularnya, Yamin mengatakan, setelah berlangsungnya debat publik, tidak membawa perubahan signifikan kepada perilaku para calon pemilih.
Menurutnya, peta kekuatan politik tidak berubah, karena masing-masing pasangan calon, telah memiliki basis pemilih yang sudah tidak bisa dirubah, meskipun salah satu wakil bupati tidak optimal dalam debat publik tersebut.
“ Saya melihat, pemilih di Karanganyar, belum terbiasa melihat program kerja, terutama pemilih yang berada di pedesaan. Para pemilih dari kedua pasang calon, terutama yang berada di pedesaan, merupakan pemilih tradisional, yang melihat dari sosok atau figur dari calon bupati dan wakil bupati,” kata M. Yamin melalui telepon selularnya, Jumat (25/05/2018).
Dijelaskannya, perubahan perilaku pemilih, justru terjadi di wilayah perkotaan. Para pemilih yang berada di wilayah perkotaan, akan mencermati secara serius, masing-masing program kerja dari kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Karanganyar, terutama saat berlangsungnya debat publik.
“Perubahan perilaku pemilih hanya terjadi di wilayah perkotaan, paska dilakukan debat publik,” lanjutnya.
Terkait dengan peluang masing-masing calon, M. Yamin mengungkapkan, masih fifty-fifty. Di atas kertas, pasangan nomor urut dua, Juliyatmono-Rober masih unggul karena didukung PDIP, Golkar, Demokrat, PAN, PKB, Hanura, PPP.
Namun, peluang pasangan nomer urut satu, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih yang diusung PKS dan Partai Gerindra, dapat juga memenangkan pertarungan, karena adanya perubahan perilaku pemilih paska debat serta dukungan dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan.
“ Di atas kertas, pasangan Juliyatmono-Rober memang unggul, namun tidak tertutup kemungkinan pasangan Rohadi-Ida dapat memenangkan pertarungan, karena mendapat dukungan dari masyarakat yang menginginkan perubahan,” pungkasnya. Wardoyo