Di usia yang akan genap 39 tahun, Mahasiswa Muslim Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surakarta (Malimpa UMS) telah membuktikan kiprahnya dengan mengadakan berbagai kegiatan indoor maupun outdoor. Salah satunya yang sukses diselenggarakan belum lama ini yakni, Pendidikan Konservasi dan Advokasi Lingkungan (PEKAN) IX, Sabtu (28/4).
Kegiatan yang diikuti oleh siswa siswi SMA/ SMK se-Surakarta, mahasiswa UMS, dan Alumni Pekan sebagai kader konservasi ini dilaksanakan di Gedung H Ruang Seminar Kampus 2 UMS. Melalui kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan para pelajar tentang wawasan lingkungan hidup dan mencetak kader peduli lingkungan yang akan menjadi penyebar cinta lingkungan di masyarakat sekitarnya.
Acara ini menjadi penting untuk diselenggarakan mengingat banyaknya permasalahan di aliran Sungai Bengawan Solo. Aliran sungai di sana dinilai sering mengalami kondisi yang memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh sedimentasi dan pencemaran lingkungan dari masyarakat.
Ketua umum Malimpa, Iqbal Nurii Anam mengungkapkan target utama dari kegiatan PEKAN IX adalah memberikan pendidikan kepada generasi muda serta menanamkan kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Target utama itu adalah perubahan perilaku masyarakat dengan mendidik generasi muda melalui penanaman rasa kepedulian terhadap lingkungan, dengan harapan di masa yang akan datang masyarakat bisa memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini para peserta mengikuti 2 rangkaian agenda. Agenda pertama, yakni diberikan materi mengenai pengelolaan sampah dan materi mengenai sungai. Salah satu isi materinya terkait sampah padat. Sampah padat ini terbagi menjadi sampah industri, sampah rumah tangga, dan lain sebagainya. Sampah-sampah inilah yang apabila dibuang ke sungai akan menyebabkan aliran terhambat sehingga banjir. Bahkan apabila sampah padat tersebut berupa sampah industri, besar kemungkinan pula sampah ini akan menyebabkan sungai menjadi beracun.
Setelah para peserta diberikan materi di kelas, mereka diajak untuk melakukan praktik dalam menanggulangi pencemaran lingkungan, khususnya di sungai. Dalam praktik tersebut mereka diajak berkumpul dan membersihkan Sungai Anyar yang berada tepat di depan Gedung Siti Walidah UMS. Di Sungai itu mereka mempraktikan materi penanggulangan pencemaran lingkungan.
Dwiputra salah seorang peserta di acara tersebut mengungkapkan bahwa acara ini bermanfaat dan memberi pengalaman terkait penanggulangan pencemaran lingkungan.
“Acara ini sangat bermanfaat dan seru karena materi tentang penanggulangan pencemaran lingkungan ini bisa dipraktekkan secara langsung di Sungai Anyar dan saya sangat senang bisa mendapat pengalaman yang luar biasa ini”, ungkapnya. (Tim Prodi Ilmu Komunikasi UMS / Khairul Syafuddin / Alvin Daffa. Penanggung Jawab Sidiq Setyawan, M.Ikom)