KARANGANYAR- Musibah kebakaran melanda sebuah pabrik industri rumahan pembuatan roti lempit atau roti gapit di Dukuh Ngreso RT 002/RW 005, Desa Nglebak, Tawangmangu terbakar pada Senin (28/5/2018) pukul 23.30 WIB. Ruang tempat produksi roti milik Suratmi itu meledak dan ludes dilalap si jago merah.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu lantaran penghuni berhasil menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun kebakaran terjadi sesaat setelah aliran listrik di rumah itu padam. Penghuni rumah, Suratmi (39) saat itu sedang tidur. Dia bangun karena aliran listrik di rumahnya padam.
Korban berinisiatif mengecek meteran listrik atau kwh meter. Dia mencoba menekan saklar pada meteran listrik untuk menyalakan aliran listrik. Upaya itu membuat aliran listrik menyala kembali. Tetapi, dia melihat api menyala dari atap rumah produksi roti. Melihat hal itu, korban langsung berlari ke dapur.
“Maksudnya itu untuk melepas regulator gas. Ternyata regulator sudah dalam keadaan lepas. Dia berteriak minta tolong sambil berusaha memadamkan api,” kata Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, melalui Wakapolsek Tawangmangu, Iptu Ismugiyanto Selasa (29/5/2018).
Warga sekitar berdatangan saat mendengar teriakan Suratmi. Warga berupaya memadamkan api secara manual sembari menunggu petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.
“Kebakaran diduga karena hubungan pendek arus listrik. Dua unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi pukul 00.40 WIB. Apil berhasil dipadamkan pukul 01.00 WIB,” ujar dia.
Akibat musibah itu, taksir kerugian diperkirakan mencapai Rp 40 juta. Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menyampaikan si jago merah melalap sejumlah bagian rumah yang berfungsi sebagai tempat produksi.
“Yang terbakar itu rumah untuk produksi. Letaknya di samping rumah untuk tidur. Rumah dari kayu jati. Selain itu alat produksi ada kompor, bahan untuk membuat roti juga terbakar,” tutur Rusdiyanto.
Menurut Rusdiyanto, warga sekitar bekerja bakti membantu pemilik usaha membereskan rumah bekas terbakar dan lain-lain.
“Membereskan roti yang sudah diproduksi dan siap pemasaran. Ya kondisinya mawut karena saat kejadian kan berusaha menyelamatkan roti sebisanya,” tandasnya. Wardoyo