![IMG20180614122957-640x400-544x340](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/06/IMG20180614122957-640x400-544x340.jpg?resize=544%2C340&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/06/IMG20180614122957-640x400-544x340.jpg?resize=500%2C313&ssl=1)
SRAGEN- Warga Desa Dawung, Jenar dikejutkan dengan penemuan empat patung punokawan lengkap di tepi sungai Bengawan Solo wilayah Dukuh Butuh RT 12, Dawung, Jenar beberapa waktu lalu.
Tak hanya menjadi perhatian dan dikunjungi banyak warga, empat patung yang masih utuh itu belakangan menjadi buah bibir lantaran cerita horor beraroma mistis yang mengiringi patung temuan itu.
Salah satu warga, Yatno (52) menuturkan empat patung itu ditemukan oleh warga sekitar sungai sekira tiga bulan silam. Empat patung itu masing-masing Semar, Petruk, Gareng dan Bagong yang dalam kisah pewayangan kerap disebut Punokawan.
Sepengetahuannya, empat patung itu ditemukan warga di tepi sungai dan kemudian diangkat ke darat. Lokasi penemuan persis di dekat kuburan dukuh setempat.
Oleh warga, empat patung itu lantas dibersihkan dan ditempatkan di pertigaan dekat sungai hingga sekarang.
Pantauan di lokasi, empat patung itu terlihat sudah sedikit dipernak sehingga ornamennya lebih hidup. Menurut Yatno, sejak diangkat dan dipajang, lokasi berdirinya empat patung itu ramai dikunjungi warga dari berbagai desa yang penasaran.
“Enggak tahu patungnya apakah hanyut ataukah sengaja dibuang. Warga tahunya sudah di tepian sungai. Lalu diangkat dan diletakkan di sini. Awal-awal dulu pas ditemukan banyak yang datang foto-foto. Sampai sekarang juga masih ada yang ngunjungi, ” urainya Kamia (21/6/2018).
Namun seiring dengan kisah penemuan patung misterius itu, cerita horor pun juga menyeruak di kalangan warga setempat. Ada yang menyebut jika dari empat patung itu, ada yang “berisi” alias memiliki aura mistis.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/06/IMG20180614123328-640x400-544x340.jpg?resize=500%2C313&ssl=1)
Menurut salah satu warga Dawung, Nowo Prayitno, dari penerawangan orang yang paham, memang ada yang menyebut jika salah satu diantara empat patung itu “berisi”.
“Kalau orang-orang bilangnya yang Semar yang berisi. Pokoknya auranya beda dengan tiga patung yang lain. Tapi ada juga yang bilang Petruknya yang ada isinya. Kalau dilihat dengan seksama, matanya kadang seperti seolah-olah hidup dan melotot enggak wajar. Percaya atau tidak, begitu yang ramai dibincangkan, ” tuturnya.
Ia menceritakan hingga kini pun asal muasal empat patung itu juga masih misterius. Ada yang menduga sengaja dibuang karena keempatnya ditemukan dalam satu lokasi. Ada pula yang meyakini sengaja dihanyutkan.
“Yang jadi keanehan kalau hanyut kok bisa mlumpuk jadi satu. Kalau sengaja dibuang kenapa pula harus jauh di tepi sungai sini, ” tukasnya.
Ya, percaya atau tidak begitulah kondisi yang beredar di lapangan dan warga. Yang jelas, kehadiran empat patung temuan itu kini memang menjadi salah satu daya tarik yang mengundang warga lain untuk datang. Kehadiran punokawan itu juga mengubah pemandangan dukuh di tepi sungai itu menjadi lebih eksotis. Wardoyo