SRAGEN- Warga di 6 wilayah rukun tetangga (RT) di Desa Kandangsapi, Jenar, mengeluhkan minimnya jumlah tiang jaringan listrik di wilayah setempat. Kondisi itu membuat warga was-was lantaran stabilitas daya listrik menjadi kurang dan rawan terjadi pemadaman mendadak.
Hal itu diungkapkan Kades Kandangsapi, Pandu, di sela pembagian paket sembako dari PLN di balai desa, kemarin. Pandu mengatakan saat ini kendala yang dihadapi warganya adalah kekurangan jumlah tiang jaringan listrik.
Tiang jaringan yang ada jaraknya sangat jauh. Menurutnya ada enam RT yang mengalami kekurangan.
“Kurangnya di 6 RT itu sekitar 40 tiang. Saat ini satu tiang ada yang mengampu 14 KK, ada yang 13 KK,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Pandu menjelaskan kondisi kekurangan tiang itu menghadirkan mimpi buruk bagi warga. Sebab apabila ada bencana angin atau hujan deras, terkadang membuat arus listrik menjadi drop.
Dampaknya, jika cuaca buruk dan angin menerjang, daya listrik menjadi berkurang sehingga tak jarang terjadi padam mendadak.
“Keluhan warga, kalau tiangnya jauh dan mengaliri banyak KK, tiap kena angin setrumnya jadi berkurang, ” tukasnya.
Kendala itu sudah ia sampaikan ke pihak PLN. Pihaknya berharap keluhan itu segera ditindaklanjuti agar warga tak lagi was-was dan mendapat suplai listrik yang memadai.
“Meski termasuk terpencil, semua KK Alhamdulillah sudah teraliri listrik. KK miskin di desa kami ada 628 KK dari 1.465 KK yang ada, ” tukasnya.
Berdasarkan data dan kondisi ekonomi, Kandangsapi memang termasuk salah satu desa termiskin di Bumi Sukowati. Hal itu pula yang membuat pihak YBM PLN pusat akhirnya memilih desa di Jenar itu sebagai sasaran penerima bantuan sembako dan pemasangan instalasi murah. Wardoyo