KOBE – Jajaran pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang usaha air di Kota Kobe, pinggiran Osaka, Jepang, minta maaf di televisi karena mengurangi gaji pekerjanya di luar batas.
Gaji itu dikurangi karena sang pekerja ketahuan mengambil jatah istirahat selama tiga menit untuk makan siang. Pekerja berumur 64 tahun yang tak disebutkan namanya itu, juga diketahui terpaksa mengikuti aturan perusahaan yang keras soal jam istirahat.
Selama bekerja pada kurun waktu tujuh bulan di perusahaan tersebut, jika ditotal dia hanya punya kesempatan untuk istirahat selama 78 menit. Meski mendapatkan jatah istirahat dengan jumlah kecil dan tak masuk akal, pimpinan perusahaan diketahui tak senang dan mengklaim, pekerjanya sudah membuang waktu perusahaan.
Padahal, perjalanan ke toko terdekat cuma membutuhkan waktu lebih kurang tiga menit tiap perjalanan. Kejadian itu terungkap setelah pekerja malang itu ketahuan keluar dari lingkungan pekerjaan, dia dilaporkan oleh seorang staf senior.
Si staf senior melongok ke jendela, kemudian melihat pekerja itu menyeberang jalan untuk membeli satu kotak makanan. Rentetan dari laporan itu, perusahaan memberi pekerja itu gaji setengah hari.
Kasus itu terungkap setelah ada desakan kepada perusahaan meminta maaf atas kejadian itu, hingga munculah para pimpinan perusahaan itu dilayar kaca untuk minta maaf.
Saat muncul di televisi, perwakilan pejabat perusahaan itu mengatakan, sangat menyesalkan skandal itu terjadi dan pihaknya meminta maaf atas kejadian itu. Pasca kemunculan permintaan maaf tersebut, banyak orang berpendapat di media sosial ‘hukuman’ kepada pekerja itu tak masuk akal.