JAKARTA-Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara tentang kebijakan pemerintah Jokowi tentang gaji ke-13 dan THR bagi aparatur sipil negara (ASN). Dia meminta pemerintah jangan membantu masyarakat kecil hanya menjelang pemilihan umum saja.
Menurut dia, ada atau tanpa pemilu sudah menjadi kewajiban pemerintah membantu rakyat kecil.
“Ada pemilu atau tidak, indah negara kalau pemimpin memberikan bantuan secara ikhlas,” kata SBY saat membuka acara Pasar Murah Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, (7/6/2018).
SBY menuturkan kebijakan pemerintah yang menambah jumlah tunjangan hari raya dan memberikan gaji ke-13 bagi ASN , TNI, Polri, dan pensiunan hal yang tepat. Pemberian bantuan ini, kata dia, akan memberi manfaat bagi ASN yang penghasilannya masih rendah.
Namun, kata SBY, bagi ASN yang penghasilannya sudah besar tidak perlu mendapatkan tambahan THR dan gaji ke-13 itu.
Presiden Republik Indonesia ke-6 ini menyarankan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membantu rakyat kecil. Caranya, bisa dengan meniru program bantuan langsung tunai di era pemerintahannya atau dengan cara lain.
“Dulu di zaman saya ada BLT, BLSM, dan lain-lain. Kalau itu tidak disukai tidak apa-apa, yang penting apapun namanya, bentuknya, tolong bantu rakyat kecil yang sedang butuh bantuan,” ujarnya.
SBY menuturkan partainya juga akan terus mengadakan pasar murah di bulan-bulan berikutnya. Pengadaan pasar murah ini, kata dia, bakal dilakukan ada atau tanpa pemilu.
“Sampai kapan? Sampai saudara kita yang mengalami kesulitan hidup sudah memiliki daya beli, kemampuan mencukupi kehidupan sehari-hari,” ujar SBY.