SUKOHARJO-Tingkat konsumsi ikan warga Sukoharjo masih rendah.
Untuk mempercepat peningkatan konsumsi itu sejumlah langkah terus digalakkan. Salah satunya dengan memberdayakan kolam maupun aliran air lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Nety Harjianti melalui sekretaris dinas, Endang Tien Maryumi mengungkapkan, saat ini tingkat konsumsi ikan warga Sukoharjo masih terhitung rendah. Yakni berada di angka 17,5 kilo per kapita per tahun. Angka ini masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jateng pada 26, maupun nasional di angka 38 kilo per kapita per tahun.
“Namun dibandingkan tahun lalu, sudah ada peningkatan. Tahun lalu tingkat konsumsi adalah 17 kilo per kapita per tahun,” ungkap dia, Jumat (22/6/2018).
Salah satu penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi adalah tidak adanya ekosistem ikan yang cukup besar di wilayah Sukoharjo. Misalnya pantai atau laut maupun waduk besar.
Lantaran itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan konsumsi tersebut. Intinya masyarakat harus semakin gemar makan ikan. Terlebih, ikan selain menyehatkan juga mencerdaskan. Selain itu harga belinya lebih terjangkau daripada sumber protein nabati lainnya.
Sejumlah langkah ditempuh, misalnya dengan pemanfaatan kolam maupun aliran air lainnya. Kolam dan aliran air ditebari benih ikan untuk memperbanyak populasi ikan. Juga dengan menggelorakan Gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemar ikan).
Pihaknya juga mendorong pihak lain turut membantu program tersebut. Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, menurut dia, merupakan contoh pihak yang peduli dengan suksesnya program itu.
Pihaknya berencana mengembangkan pemanfaatan kolam di lokasi lain. Langkah lainnya juga telah menjadi pemikiran. Misalnya kerjasama pelaksanaan bazar ikan, lomba menu ikan, menggambar dengan tema ikan, dan kegiatan lainnya yang menarik dan dengan biaya rendah. Aris Arianto